Surabaya, newrespublika – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali melakukan peninjauan sejumlah lokasi di kawasan Benowo, Pakal dan Sambikerep yang sebelumnya dilanda banjir akibat luapan air dari Kabupaten Gresik pada Sabtu (17/2/2024) malam.
Peninjauan yang dilakukan sejak pukul 06.00 WIB tersebut, diikuti sejumlah Kepala Perangkat Daerah (PD) terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Minggu (18/2/2024). Peninjauan dilakukan untuk menyiapkan solusi taktis dan jangka panjang dalam menanggulangi banjir kiriman tersebut.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa banjir menggenang di dua kawasan Surabaya Barat akibat luapan air dari Gresik pada Sabtu (17/6/2024) malam. Kedua kawasan yang dilanda banjir itu adalah Jalan Tengger Raya (Sambikerep-Benowo) dan Jalan Pakal Madya, Kecamatan Pakal.
“Kalau Gresik hujan deras pasti di sini (Pakal Madya) banjir. Bahkan kata warga, pernah pukul 13.00 WIB tidak hujan tapi langsung (banjir). Karena air kiriman dari Gresik, termasuk yang di Benowo,” kata Wali Kota Eri di sela meninjau lokasi di Balai RW 3 Kelurahan Pakal, Surabaya.
Dari pengakuan warga setempat, Wali Kota Eri mengungkap jika banjir yang terjadi di kawasan Pakal Madya sudah terjadi lebih dari 10 tahun. Makanya, sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banjir tersebut, pihaknya membangun tanggul sungai.
“Karena ini adalah luapan air (sungai) dari Gresik, maka kita akan bangun tanggul. Seperti yang di Benowo dan juga di sini (Jalan Pakal Madya), kita pasang tanggul kanan-kiri. Jadi air nanti tidak meluber ke rumah warga,” ujarnya.
Selain membangun tanggul, pihaknya juga berencana membangun bozem di tanah fasilitas umum (Fasum) milik Citraland. Bozem tersebut bertujuan untuk menahan beban air sehingga tidak meluber ke rumah-rumah warga di kawasan Pakal Madya.
“Jadi nanti air dari sungai langsung ke Bozem. Sama seperti yang di Benowo, ada seperti waduk yang kita buat, itu nanti kita dalam kan, dan kita jadikan buat bozem,” katanya.
Di sisi lain, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa pemkot juga melakukan peninggian Jalan Tengger Raya, Sambikerep-Benowo Surabaya. Termasuk pula meninggikan jembatan di kawasan tersebut agar aliran air lancar saat hujan deras. “Jadi langsung kita kerjakan peninggian jalan dan jembatan,” kata dia.
Hal yang sama juga dilakukan Pemkot Surabaya di kawasan Jalan Pakal Madya. Namun, kata dia, penanganan banjir kiriman di kawasan ini terlebih dahulu difokuskan untuk membangun tanggul.
“Karena kondisi sungai tidak lurus, ada cekungan, jadi kita selesaikan dulu tanggulnya, setelah itu baru kita lakukan peninggian jalan. Jadi, berbeda dengan sentuhan yang di Benowo,” ujar Cak Eri, panggilan lekat Wali Kota Surabaya.
Menurut dia, langkah taktis yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam menanggulangi banjir di kawasan Pakal dan Benowo, juga perlu dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
“Jadi, kita tidak bisa selesaikan tanpa koordinasi dengan Gresik. Nah, ini kita akan diskusikan dengan tetangga sebelah (Gresik), tetapi yang pasti pertama kita akan (bangun) tanggul,” tegasnya.
Karena itu, Cak Eri memastikan, pihaknya langsung mengerjakan pembangunan tanggul sungai di kawasan Pakal Madya. Pun demikian dengan pembangunan bozem dan peninggian Jalan di kawasan Tengger Raya, Sambikerep – Benowo, Surabaya.
“Insyaallah hari ini langsung dikerjakan sama teman-teman. Semoga nanti pada waktu ada (banjir) kiriman lagi, sudah bisa nampung, bisa menyelesaikan. Ini langsung dikerjakan, termasuk bozem, karena di sini tidak hujan pun bisa banjir,” pungkasnya. (trs)