Surabaya, Respublika – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana merevitalisasi dan menghidupkan kembali kompleks Taman Remaja Surabaya (TRS). Sedianya, lokasi tersebut akan dijadikan pusat kesenian dan wahana wisata murah keluarga di Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, bahwa sudah ada investor yang berminat untuk membangun TRS. Saat ini progres rencana revitalisasi TRS dalam pendampingan kejaksaan.
“Taman remaja sudah ada investor. Sekarang sedang pendampingan di kejaksaan tinggi, yang insyaallah terkait dengan pelaksanaan dan keuangannya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Sabtu pekan lalu (15/7/2023).
Wali Kota Eri menyatakan, bahwa ia juga telah meminta kepada pihak pengelola, agar nantinya menentukan Harga Tiket Masuk (HTM) TRS maksimal Rp25 ribu. Penentuan HTM ini sudah menjadi komitmennya dalam menyediakan wisata murah keluarga di Surabaya.
“Karena saya minta Taman Remaja Surabaya ini tiket masuknya maksimal Rp25 ribu. Kalau dia (pengunjung) mau bermain lagi, silahkan bayar. Tapi masuk, menikmati ada plaza terbuka, itu adalah Rp25 ribu. Saya ingin ada wisata murah di Surabaya,” ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengungkap konsep rencana revitalisasi TRS ke depannya. Dimana TRS nantinya akan lebih banyak ruang terbuka, seperti plaza dan pertunjukan kesenian.
“Konsepnya adalah plaza terbuka yang bisa menampilkan seni dan ludruk. Juga nanti ada tempat-tempat yang mengenang ludruk zaman dulu dan tempat keluarga. Jadi banyak tempat terbukanya untuk plaza, penampilan seni,” ungkapnya.
Rencananya, Wali Kota Eri menyebut, kerjasama pengelolaan Taman Remaja Surabaya akan menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT). “Jadi seperti (kerja sama) pengelolaan Pasar Turi. Ada kerjasama atau sewa berapa puluh tahun, setelah itu harganya sekian,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati menyebut, bahwa rencana revitalisasi TRS dalam tahap penyepakatan nilai appraisal antara pemkot dengan pihak investor.
“Masih disepakatkan terkait appraisal-nya. Kemarin kita dibantu pendampingan oleh jaksa,” kata Febrina Kusumawati.
Menurut Febri, nilai appraisal itu sudah ditawarkan ke pihak investor. Sementara ini, pihak investor tengah menghitung cash flow pengelolaan TRS dengan nilai appraisal yang ditentukan. Seperti misalnya, menghitung besaran harga tiket wahana TRS dengan profit yang akan didapatkan investor dan sebagainya.
“Jadi tinggal menunggu feedback saja. Appraisal sudah selesai kan disampaikan ke investor, tinggal mereka mau atau tidak. Kalau konsepnya itu diserahkan ke investor, tapi untuk nuansanya masih seperti dulu, hiburan rakyat. Yang pasti konsep besarnya seperti dulu dengan makeover kekinian,” pungkasnya. (trs)