Surabaya, Respublika – Tingginya konsumsi makanan dan minuman jelang ramadhan memicu inflasi di Jawa Timur. Terbukti, pada bulan Februari 2023 Jatim alami inflasi sebesar 0,10 persen Month to month, atau sebesar 6,47 persen secara year on year (yoy).
Dalam siaran pers Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim, Senin (03/04/2023) Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan, inflasi year on year (yoy) gabungan delapan kota Februari 2023 sebesar 6,47 persen.
” Tingkat inflasi month to month (mtm) gabungan 8 kota Februari 2023 sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,78,” ujar Dadang Hardiwan kepada wartawan di gedung BPS Jatim, Senin (03/04/2023).
Ia menjelaskan, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,68 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,70 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,74 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,40 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,61 persen; kelompok transportasi sebesar 14,73 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,14 persen; kelompok pendidikan sebesar 4,98 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 9,67 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,77 persen.
“ Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen,” terang Dadang Hardiwan
Pada level kota, tambah Dadang Hardiwan, Inflasi yoy Februari 2023 tertinggi terjadi di Jember sebesar 7,21 persen dengan IHK sebesar 116,05 dan terendah terjadi di Probolinggo sebesar 5,36 persen dengan IHK sebesar 112,39.
Sementara, kata Kepala BPS Jatim ini, tingkat inflasi yoy Februari 2023 komponen energi sebesar 16,78 persen, dan secara mtm tidak mengalami perubahan,” terang Kepala BPS Jatim ini.
“ Tingkat inflasi yoy Februari 2023 komponen bahan makanan sebesar 7,32 persen, dengan tingkat inflasi mtm sebesar 0,34 persen,” pungkas nya. (trs)