Festival Joko Dolog, Achmad Hidayat: Kirab Budaya Meriah dan Komitmen Pelestarian Warisan Leluhur

Festival Joko Dolog, Achmad Hidayat: Kirab Budaya Meriah dan Komitmen Pelestarian Warisan Leluhur

Surabaya, newrespublika – Ribuan warga Surabaya tumpah ruah dalam kemeriahan Kirab Budaya Festival Joko Dolog yang digelar pada Kamis (25/7/2024).

Acara yang diprakarsai oleh warga RW 02 Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan komitmen melestarikan warisan budaya leluhur.

“Festival Joko Dolog ini adalah bukti nyata semangat gotong royong warga Embong Kaliasin dalam melestarikan budaya dan tradisi leluhur,” ujar Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Achmad Hidayat, Jumat (26/7/2024).

Kirab Budaya yang mengambil rute dari Situs Arca Joko Dolog menuju Jalan Basuki Rahmat, Taman Apsari, dan kembali ke lokasi awal, menampilkan beragam elemen budaya yang memukau.

Drumband dari berbagai sekolah, barisan dari berbagai komunitas budaya, hingga masyarakat umum turut serta dalam arak-arakan yang meriah.

Salah satu momen yang paling ditunggu adalah pembagian dua gunungan yang terdiri dari gunungan apem dan gunungan hasil bumi kepada warga masyarakat.

“Tradisi ini melambangkan rasa syukur atas keberlimpahan hasil bumi dan semangat berbagi kepada sesama,” kata dia.

Achmad juga menyampaikan komitmen kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji dan Ketua DPRD Adi Sutarwijono dalam melestarikan kehidupan budaya di Kota Pahlawan.

“Surabaya tidak hanya maju dalam pembangunan fisik, tetapi juga menjaga tradisi budaya yang hidup di tengah masyarakat,” ujar Achmad.

Achmad juga mengutip pesan Bung Karno dalam Tri Sakti, yaitu “Berkepribadian dalam budaya”. Menurut dia, pelestarian budaya adalah bekal untuk mewujudkan peradaban pembangunan yang harmonis antara alam dan manusia.

“Acara ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat identitas budaya Surabaya dan memupuk rasa cinta terhadap warisan leluhur,” ujar dia.

Mantan aktivis GMNI ini berharap Festival Joko Dolog dapat menjadi agenda tahunan yang memperkuat identitas budaya Surabaya dan mendorong semangat pelestarian warisan leluhur.

“Ini adalah momen yang sangat membahagiakan bagi warga Kota Surabaya. Melalui festival ini, kami bisa menunjukkan kekayaan budaya Surabaya kepada generasi muda,” pungkasnya. (trs)