Surabaya, Respublika – PT Jaya Bersama Saputra Perkasa (JBSP), produsen pintu rumah berbahan plat baja dengan merek FORTRESS®, turut mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan “Penanaman 500 bibit Pohon” di Hutan Wisata Mangrove Wonorejo Rungkut yang dilaksanakan ratusan siswa dan puluhan pengajar dari SMAK Stella Maris Surabaya.
Kegiatan sosial ini juga merupakan agenda perayaan HUT Ke-56 SMAK Stella Maris Surabaya dengan mengusung tema “StelMa For Humankind”.
Berdasarkan studi oleh Center for Global Development, dunia akan kehilangan lebih dari satu juta mil persegi akibat deforestasi pada tahun 2050. Apalagi, dengan terus meningkatnya populasi di kota-kota besar, permintaan akan lebih banyak lahan tentu juga akan semakin meningkat.
Hutan dan lahan pertanian akan terus dideforestasi, terutama di negara-negara ekonomi menengah. Pada tahun 2050, jumlah pohon di bumi mungkin akan menurun menjadi sekitar 2 triliun pohon. Maka dari itu kini sangat penting bagi seluruh maysarakat Indonesia untuk aware dengan kelestarian lingkungan.
“Ini adalah bentuk komitmen perusahaan terhadap masa depan Hutan Indonesia. Kegiatan ini dilakukan bukan semata – mata hanya sebagai program Company Social Responsibilty saja, tetapi kegiatan ini adalah langkah kecil untuk mengambil peran dalam memelihara lingkungan secara khusus yang akan berdampak besar bagi hutan di Indonesia untuk generasi penerus di masa depan.” ujar Direktur Utama JBSP Joni Effendi (02/02/23).
Direktur Utama JBSP Joni Effendi menegaskan, bahwa kegiatan ini pun selaras dengan Value utama dari brand FORTRESS® sebagai pintu rumah yang memiliki keunggulan Eco-Friendly karena terbuat dari material plat BAJA utuh, selain plat baja akan lebih kuat dan tahan lama karena tidak terpengaruh kelembaban dan serangan rayap.
Kehadiran FORTRESS® pintu baja, kata Joni Effendi, juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk terus menjaga kelestarian lingkungan karena tidak menggunakan material kayu. Dengan harapan dapat mengurangi peningkatan jumlah penebangan pohon dan pembakaran hutan di Indonesia yang kasusnya masih terus berkembang hingga saat ini.
“Jika satu rumah memerlukan lebih dari tiga pintu berbahan kayu, butuh berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk jutaan unit rumah lainnya? Karena untuk setiap pintu kayu yang anda gunakan, akan ada pohon yang harus ditebang,” jelasnya.
Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2016 menjelaskan bahwa Peran Indonesia menjadi sangat penting bagi dunia dalam menekan kenaikan suhu bumi, dengan jumlah hutan terbesar ke-2 di dunia, Indonesia menjadi negara paru-paru dunia, penghasil oksigen terbesar ke-2 dan negara yang mampu menyimpan karbon karena jumlah tutupan lahan yang besar.
Dengan demikian, jelas Joni, sebagai pelaku industri PT. JBS PERKASA berharap kegiatan ini bukan hanya semata-mata untuk menjalankan program CSR saja, tetapi sebagai salah satu upaya untuk mendorong kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan.
“ Hal ini juga akan mengawal keberlanjutan lintas generasi dan menyelamatkan masa depan bangsa dengan dampak yang baik bagi alam Indonesia,” pungkas Joni Effendi. (trs)