Surabaya, newrespublika – Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno, memenuhi undangan Temu Kangen 2024 Pengurus RW 05 Wisma Mukti pada Jumat (12/01/2024).
Dalam acara bertema Semangat Baru Untuk Wisma Mukti Yang Lebih Maju, Anas Karno menerima udeng. Dalam budaya masyarakat Jawa, udeng bukan sekedar penutup kepala. Melainkan menjadi pengingat dan pengendali diri dari perbuatan buruk. Sekaligus menunjukkan derajat sosial pemakainya.
Acara yang berlangsung meriah tersebut, menjadi ajang curhat kepada Anas Karno.
“Kita sengaja mengundang Pak Anas sebagai wakil rakyat, untuk hadir. Supaya bisa membantu persoalan-persoalan di pemukiman kami,” ujar Budi Wakil Ketua RW 05 Wisma Mukti.
Budi menjelaskan berbagai persoalan yang dihadapi warga, diantaranya kebutuhan akan normalisasi sungai untuk mencegah banjir, perbaikan plengsengan sungai yang sudah rapuh, dan kabel utilitas provider internet yang semrawut.
“Namun masalah kami yang butuh ditangani cepat adalah sampah non rumah tangga. Yaitu sampah hasil perantingan pohon. Kita kebingungan untuk membuangnya. Karena petugas sampah hanya mau mengambil sampah rumah tangga atau sampah dapur,” terangnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan, sampah hasil perantingan pohon tersebut kini menumpuk di area pemukiman sehingga keberadaannya mengganggu warga.
“Apalagi ketika musim hujan sekarang ini. Menimbulkan bau yang tidak sedap,” imbuhnya.
Budi juga berharap agar deretan pohon di sepanjang jalan pemukiman mereka supaya ditebang.
“Karena usianya yang sudah tua karena rawan roboh saat hujan deras disertai angin kencang. Ini tentu membahanyakan. Lagi pula sudah ada pohon pengganti yang usianya masih muda,” jelasnya.
Anas Karno mengapresiasi hubungan guyub rukun warga Wisma Mukti yang tetap terjaga dengan baik.
“Gotong royong, saling bantu antar warga merupakan warisan kearifan budaya lokal, yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Meski kita tinggal dikawasan kota besar seperti Surabaya ini,” terangnya.
Legislator Fraksi PDIP Surabaya tersebut juga menyerap persoalan warga yang disampaikan kepadanya.
“Soal sampah hasil perantingan pohon, nanti kita akan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup agar menjadi atensi supaya segera diselesaikan. Begitu pula untuk menebang pohon-pohon yang sudah tua, karena memang berbahaya. Lagi pula sudah ada pohon pengganti disebelahnya,” ujar Anas.
Acara tersebut diakhiri pantun. “Jalan-jalan ke Pasar Turi, mencari kanda ketemu panci. Kalau Anas Karno terpilih lagi, jangan lupa warga Wisma Mukti,” ujar Budi disambut tepuk tangan para pengurus lainnya. (trs)