Surabaya, Respublika – Wakil Walikota Surabaya Armuji menilai, ekonomi Kota Surabaya sampai Semester I Tahun 2022 relatif terkendali, bahkan cenderung bergairah.
Meski dibayangi kenaikan harga cabai, bawang merah, sayur sayuran dan Bahan Pokok (Bapok) lainnya beberapa pekan terakhir membuat inflasi Surabaya relatif naik, namun kecepatan Pemkot Surabaya menekan harga membuat inflasi secara bertahap menurun.
Seperti diketahui, berdasarkan pada berita resmi statistik BPS Kota Surabaya No. 9 / 6 / 3578 / Th V . 3 Juni 2022 disebutkan bahwa pada Mei 2022 Kota Surabaya mengalami inflasi sebesar 0,49 Persen.
Dibandingkan pada bulan Maret 2022 sempat mengalami kenaikan angka inflasi sebesar 7 persen dan bulan April 2022 juga naik menjadi 0,96 persen yang merupakan tertinggi semenjak tahun 2021.
Wakil Walikota Surabaya Armuji menyampaikan, bahwa Roda perekonomian di Kota Surabaya bergerak sesuai dengan skema pemulihan ekonomi yang telah diagendakan pemerintah Kota Surabaya.
“Inflasi akan tetap ada namun harus dikendalikan untuk menjaga gairah ekonomi masyarakat, jangan terlalu tinggi dan rendah. Di kota surabaya sektor Pendidikan , kesehatan dan teknologi informasi,” kata Armujin di Surabaya, Kamis pagi (26/06/22).
Dirinya memaparkan Di Tahun 2022 Kepemimpinan Eri Cahyadi – Armuji dalam alokasi APBD memiliki fokus terhadap urusan Pendidikan , Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi. Dengan berbagai program diantaranya pengembangan Kawasan wisata terimtegrasi di Kalimas , kenjeran dan Jalan Tunjungan . Tidak kalah penting melibatkan dan menggerakkan UMKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan di kota surabaya.
“Dalam Aplikasi E – Peken transaksi per bulan mei 2022 mencapai Rp 16,2 Miliar dengan 2.036 pedagang yang Masuk kategori MBR dan Non – MBR , ini kan merupakan capaian yang positif,” ungkap Cak Ji sapaan Akrabnya.
Disamping itu positifnya pertumbuhan ekonomi pasca pandemi dapat dilihat pula dari pemerimaan pajak daerah hingga 10 Juni 2022 atau awal triwulan kedua sudah mencapai Rp 1,5 Triliun . Melalui Badan Pendapatan Daerah prosentase target sebesar 31,96 persen dan pada akhir juni ditargetkan mencapai 41 persen.
“Kami yakin capaian positif ini selaras dengan skema kebijakan ekonomi pemerintah kota surabaya , kami berharap warga juga bisa turut andil dalam bergeraknya roda ekonomi di kota kita tercinta . Jangan lupa kita juga harus bangga terhadap produk UMKM,” pungkasnya.(trs)