Jakarta, Respublika – Untuk pertama kalinya Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi G20 tahun ini, Forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Untuk memanfaatkan momentum penting ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai lembaga negara dengan peran dan fungsinya yang strategis dalam menjaga stabilitas keuangan dan perbankan Indonesia juga akan ikut andil pada gelaran penting ini.
LPS akan menyelenggarakan dua _side events_ (kegiatan sampingan), yang pertama adalah rangkaian Seminar Internasional LPS yang akan dilaksanakan pada 7-9 November 2022. Kedua, yaitu Bloomberg CEO Forum pada 11 November 2022. Kedua kegiatan sampingan tersebut akan dilangsungkan di Bali.
“Dalam gelaran G20 mendatang, kami akan mengadakan seminar internasional dengan menghadirkan para _deposit insurance_ dari negara-negara di dunia yang tergabung di IADI atau International Association of Deposit Insurers,” ujar Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Nantinya, LPS mengajak negara-negara yang tergabung di IADI memberikan kontribusinya dan menjadi bagian dalam pelaksanaan _green economy_ ke depan, dan pada forum tersebut LPS akan _concern_ untuk membahas mengenai _green economy_, mengingat isu lingkungan juga akan berpengaruh besar terhadap masalah perbankan yang tidak hanya di sektor riil atau sektor keuangan lain, tetapi isu _green economy_ juga akan menjadi bagian diskusi yang akan diangkat ke level internasional. Hal ini tentunya juga sejalan dengan agenda G20 dalam rangka harmonisasi sektor ekonomi dan lingkungan.
“Kami melihat ini adalah momen yang sangat tepat dan juga penting bagi bangsa kita, karena kita akan berkontribusi langsung sekaligus menunjukkan Indonesia juga sangat _concern_ dengan _green economy_, dalam forum tersebut kami juga akan menghadirkan mantan PM Selandia Baru Helen Clarke, dimana beliau juga aktif sebagai aktivis lingkungan pasca menjadi PM,” kata Lana.
Kemudian, tambah Lana, pada agenda lainnya, LPS akan mengadakan Bloomberg CEO Forum , dimana akan hadir para CEO terkemuka di dunia , dengan topik bahasan utama terkait dengan isu kesehatan global yang erat kaitannya dengan aspek perekonomian terlebih pada saat dunia dilanda pandemi.
“Bahasan utama lainnya ialah terkait dengan smart city di IKN. Dalam topik ini kami akan mengundang para pakar di bidang tata kota dan _smart city_ berbasis _green environment_, yang jelas forum tersebut akan sangat menantang dan memberikan _excitement_ ke depannya,” jelasnya.
Lebih jauh Lana menyatakan, terkait beberapa isu strategis terkini, LPS meyakini bahwa diskusi didalam kedua forum tersebut, diharapkan mampu memfasilitasi transisi menuju ekonomi hijau, penguatan arsitektur kesehatan, serta pengembangan _green- smart city_.
“Dalam rangkaian Presidensi G20, melalui berbagai forum yang telah dan akan dilaksanakan, Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk mengambil tindakan nyata, tidak sekadar seremonial semata. Dan dengan semangat yang sama, kami berupaya untuk melakukan hal yang sama bagi dua kegiatan sampingan yang digelar LPS,” pungkasnya. (trs)