Surabaya, Respublika – Anggota DPRD Kota Surabaya dari Partai Demokrat Elok Cahyani memberikan kuat-kiat perubahan diri lebih baik lagi pasca ramadhan dan Idul Fitri.
Elok menyebut, rumus tersebut sebagai langkah kita supaya lebih cermat dalam mengevaluasi diri. Menurut dia, setidaknya ada 5 hal yang perlu dilakukan.
Seperti berbuat baik terhadap sesama, peka terhadap problematika sosial dan peduli kepada masyarakat, Karena sebaik-baiknya manusia, adalah yang bisa memberikan manfaat.
“Jangan pernah berharap-harap kita menerima (anugrah), apabila kita enggan dalam memberi,” ujar Elok Cahyani di Surabaya, Senin (01/04/2023).
Kemudian tambah Elok, kita senantiasa mempererat tali persaudaraan, tidak merepotkan orang lain, beradaptasi dengan lingkungan, hindari konflik, serta menyambung tali silaturahmi.
“Jangan pernah berharap-harap akan selamat, apabila kita sering membuat orang lain celaka,” tuturnya.
Karenanya, sambung dia, kita harus lebih peduli kepada sesama, ikhlas saat saling membantu, memberikan suport. Utamanya saat kita sedang mengalami kesusahan
“Jangan pernah berharap-harap mendapat limpahan harta, apabila kita kurang peduli terhadap sesama,” jelas Elok.
Selanjutnya, kata Elok yang juga anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya ini, Kita harus membiasakan tangan di atas, ketimbang di bawah. Dan senantiasa peduli dengan masyarakat yang tidak mampu. Karena bagaimanapun, mereka juga butuh bantuan kita.
“Jangan pernah berharap-harap mendapat keuntungan besar, apabila kita selalu menghitung untung rugi dalam bersedekah,” ungkap Elok.
Elok menegaskan, kemuliaan seseorang bukan hanya dilihat dari pangkat dan status sosialnya saja. Tapi kemuliaan itu, bisa diraih dengan akhlak yang mulai, menjaga lisan, prilaku, dan tidak saling menjatuhkan.
“ Jangan pernah berharap-harap meraih hidup mulia, apabila kita gemar menghina sesama,” imbuh Elok.
Elok menyatakan 5 rumus tersebut, sebagai motivasi untuk mengevaluasi dirinya. Agar ke depannya lebih baik, dan mendapat ridho dari Allah SWT
“Silahkan sahabat mengidentifikasi sendiri rumus-rumus selanjutnya, yang tentunya tiada terbatas jumlahnya,” tutup Elok Cahyani. (trs)