Surabaya, newrespublika – PT. Granting Jaya selaku operator proyek prestisius Surabaya Water Frontline (SWL) dikawasan pesisir Kenjeran akan melakukan beberapa hal sebelum proyek ini mulai dikerjakan.
Juru Bicara PT Granting Jaya, Agung Pramono mengatakan, proyek SWL ini akan memakan waktu 20 tahun. Dimana 15 tahun pertama bangun infrastrukturnya yaitu, reklamasi pantai dengan pematangan tanah selama 5-6 tahun.
“ Namun yang terpenting sebelum membangun kita sosialisasi terlebih dahulu ke masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah ini yang utama,” ujar Agung Pramono kepada wartawan di Surabaya, Rabu (10/07/2024).
Kedua, kata Agung, lahan yang tersedia untuk proyek SWL seluas 1.084 hektar dimana yang 100 hektar lahan eksisting kita yang pertama akan direklamasi.
Ia menambahkan, jika izin reklamasi pantai Kenjeran sudah keluar maka kita mulai garap reklamasi. “ Jadi diperkirakan 20 tahun kelar, izin reklamasi kita keluar maka mulai pematangan tanah yang memakan waktu 1-2 tahun. Jadi 5 tahun itu urus izin dan reklamasi pantai,” kata Agung.
Dirinya menerangkan, sebelum reklamasi pantai Kenjeran untuk proyek SWL, PT Granting Jaya sudah melakukan penelitian lokasi dengan menggandeng tim ahli, baik dari Universitas Brawijaya maupun dari ITS.
“ Penelitian yang kami lakukan agar mengetahui dampak masyarakat sekitar proyek dan kita sudah memiliki solusinya,” tegasnya.
Agung Pramono kembali mengatakan, SWL akan difungsikan sebagai sentra perikanan modern, dimana nanti ada cool storagenya, pelabuhannya, tempat sandar perahu nelayan jadi semua aspek perikanan.
Semua tersentralisasi, terang Agung, mulai dari nelayan, UMKMnya, koperasi perikanan, pengembangan SDM, juga nanti ada rumah-rumah untuk nelayan pesisir Kenjeran. “ Jadi seperti pulau dimana aspek usaha perikanan ada semua di SWL,” pungkasnya. (trs)