Jakarta, Respublika – Banyak hal yang harus dilakukan oleh kota Sydney untuk mengejar kota-kota global lainnya di Dunia dalam hal desain dan pengembangan kawasan yang berkelanjutan, kata CEO Crown Group Iwan Sunito.
“Hasil dari Pemilihan Federal Australia baru-baru ini mengirimkan pesan yang jelas dari para pemilih bahwa perlu ada fokus yang jauh lebih besar pada konsep hijau dan berkelanjutan yang positif bagi lingkungan di semua bidang termasuk pengembangan properti,” kata Iwan Sunito, Rabu (22/06/22).
Ia menambahkan, hal ini sejalan dengan rencana pemerintah Australia untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2050.
Rencana yang berbasis teknologi tersebut telah menetapkan jalur yang kredibel untuk mencapai net zero pada tahun 2050, sambil melestarikan industri yang ada, menjadikan Australia sebagai pemimpin dalam teknologi rendah emisi.
Rencana tersebut didasarkan pada kebijakan yang ada dan akan dipandu oleh lima prinsip yang akan memastikan peralihan Australia ke net zero economy tidak akan mengancam industri, wilayah, atau pekerjaan yang sudah ada sebelumnya.
“Di Crown Group, kami telah menerapkan prinsip-prinsip dasar green building semenjak tahun 2010, menciptakan tren hunian baru di dunia. Hal ini bisa terlihat dalam pekerjaan kami pada Arc by Crown Group, Infinity by Crown Group, Waterfall by Crown Group, The Grand Residences dan sekarang Mastery by Crown Group,” terang Iwan Sunito.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, konsep yang menyatu dengan alam, penggunaan material berbahan dasar kayu dan bisa daur ulang, ruang tamu yang luas dengan sirkulasi udara maksimal serta keberadaan pintu kaca besar yang memungkinkan sinar matahari dapat menyinari secara alami, sehingga mengurangi konsumsi listrik.
Sebelum akhir 2022, kata Iwan Sunito, akan diluncurkan ONE Global Capital, sebuah holdings baru yang akan berfokus kepada Ritel, Pembangunan Hunian, Hotel dan Convention.
“Kami saat ini sedang dalam tahap finalisasi sebelum kami perkenalkan kepada publik. Keberadaan ONE Global Capital sangat dibutuhkan untuk kegiatan ekspansi usaha ke sektor-sektor yang saat ini belum tersesentuh,” jelas Iwan Sunito.
Disinggung soal kondisi market, Iwan Sunito menerangkan, menjelang berakhirnya pandemi COVID-19 di Australia, kinerja SKYE Suites mengalami lonjakan yang signifikan. Rata-rata keterisian kamar hotel kami di 3 lokasi mencapai di atas 80%, SKYE Suites juga menuai kesuksesan yang luar biasa dengan terpilihanya kami sebagai official partner dari AfterPay Australian Fashion Week selama 3 tahun.
“Ditambah perpanjangan kerja sama dengan program TV reality show paling popular di Australia, Married at First Sight, sebuah pencapaian yang membangggakan mengingat usia SKYE Suites adalah pemain baru di industry perhotelan Australia” ungkap Iwan Sunito
Berbicara tentang migrasi, Iwan Sunito setuju dengan sikap Dewan Bisnis Australia, menyerukan kepada Pemerintahan Albanese untuk meningkatkan jumlah migran yang masuk ke Australia yang dapat membantu pemulihan ekonomi Australia.
“Migrasi turun selama pandemi dan saat ini dibatasi pada 160.000 jiwa. Business Council of Australia ingin meningkatkan Batasan tersebut menjadi 220.000 jiwa pada tahun 2022-23 dan 2024, dan kemudian kembal lagi ke 190.000 jiwa,” pungkas bos properti terbesar di Australia, Iwan Sunito.(trs)