Surabaya, newrespublika – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara Hari Kebangkitan Nasional di Taman Surya halaman Balai Kota Surabaya, Senin (20/5/2024).
Dalam upacara tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji bertindak sebagai inspektur upacara. Turut hadir dalam upacara itu Forkopimda Kota Surabaya dan juga para ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkot Surabaya.
Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan bahwa sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi, saat ini umat manusia berada pada fase kebangkitan kedua, yaitu sebuah fase dimana kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban hari ini.
Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.
“Oleh karena itu, untuk menyongsong Indonesia Emas, sudah menjadi keniscayaan bagi kita semua untuk menguasai teknologi. Kita harus berkompromi dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi itu,” kata Wawali Armuji seusai upacara.
Makanya, sudah menjadi keniscayaan pula kolaborasi antara generasi muda dengan generasi tua itu harus terus dibangun, sehingga generasi tua ini juga bisa mengikuti perkembangan zaman, mengikuti perkembangan teknologi dan digitalisasi.
“Kalau kita tidak cepat beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi itu, maka akan sulit terwujud generasi emas itu. Adagium siapa yang menguasai teknologi, dia lah yang akan menguasai peradaban, itu tentu betul adanya, makanya kita harus berkompromi dan beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi itu,” tegasnya.
Wawali juga yakin bahwa anak muda Surabaya saat ini sudah melek digitalisasi semuanya. Bahkan, generasi tua banyak yang belajar kepada anak muda ini.
“Tinggal saat ini kita memberikan tempat kepada generasi muda ini untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan teman-temannya, sehingga mereka bisa menyalurkan ide-idenya dalam dunia digitalisasi,” ujarnya.
Meski begitu, ia meminta anak muda Surabaya untuk tidak lengah dengan kemajuan teknologi itu. Hal ini penting untuk membeda-bedakan mana yang bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat, karena keduanya kini sudah campur aduk.
“Jadi, kalau misalnya ada berita atau video-video yang sekiranya bisa meracuni generasi muda, maka mereka harus bisa menangkalnya dengan digitalisai pula. Saya yakin anak muda Surabaya sudah bisa mengatasi itu semuanya,” pungkasnya. (trs)