Surabaya, Respublika – Ketua Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni mendukung penuh langkah Walikota Surabaya Eri Cahyadi yang mewacanakan ASN bekerja dan melayani masyarakat tidak harus di kantor, melainkan bisa dimana saja.
Sebelumnya, Jumat (28/04/2023) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mewacanakan pada tahun 2024 mendatang Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa bekerja dari mana saja.
Artinya, ASN tersebut tidak harus bekerja dan melayani masyarakat dari kantornya. Hal ini sejalan dengan konsep Surabaya Smart City yang mengedepankan digitalisasi.
Arif Fathoni menilai, apa yang dilakukan Eri Cahyadi itu bagian dari inovasi, atau penyempurna atas inovasi-inovasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Pertama, transformasi layanan publik melalui digitalisasi layanan sehingga masyarakat sangat dimudahkan, yang dulunya datang secara fisik ke kantor pemerintah tapi saat ini bisa dilayani melalu gagdet atu aplikasi yang ada di HP.
“ Kedua, saat ini ada layanan publik di Balai RW dan tidak hanya di Kelurahan atau Kecamatan. Artinya budaya kerja Camat dan Lurah tidak lagi seperti masa lampau yaitu, datang kantor jam 8 pagi pulang jam 4 sore,” ujar Arif Fathoni di Surabaya, Selasa (02/04/2023).
Arif Fathoni yang juga anggota Komisi A DPRD Surabaya menerangkan, Walikota Eri Cahyadi ingin memastikan apakah selama ini program Pemkot Surabaya yang telah direncanakan, apakah sudah sesuai dengan realita di lapangan.
“ Problem birokrasi di kita itu kan antara das sollen (keharusan) dan das sein (kenyataan) terkadang tidak linear. Oleh karena itu Partai Golkar apresiasi kebijakan inovasi Walikota Eri Cahyadi yaitu, ASN bda bekerja dimana saja tanpa harus di kantor,” tutur Arif Fathoni.
Dirinya kembali mengatakan, dengan bekerja dimana saja maka ASN diberikan ruang untuk melakukan kreatifitas bekerja, serta memberikan pengawasan terhadap program Pemkot Surabaya.
Pertama, kata Toni, apakah ada hambatan atau tidak dalam mengeksekusi program kerja Pemkot Surabaya.
“ Tentu inovasi ini ujungnya adalah, bagaimana Pemkot Surabaya memberikan pelayanan kepada masyarakat,” terang Mas Toni sapaan Arif Fathoni.
Mas Toni kembali menambahkan, jika tidak ada inovasi kerja dikhawatirkan kinerja Pemkot Surabaya alami stagnasi dalam pelayanan publik ditengah masyarakat yang sudah melek teknologi.
“ Jadi ASN diberikan kebebasan bekerja dimana saja, ini cukup inovasi. Karena, umumnya ide kreatif itu muncul saat kita berada di luar kantor. Karena, di kantor itu kan rutinitasnya ya itu-itu saja,” pungkasnya. (trs)