Ketua Komisi C Sempat Telpon BBWS Saat Surabaya Dikepung Banjir

Ketua Komisi C Sempat Telpon BBWS Saat Surabaya Dikepung Banjir

Surabaya, newrespublika – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Eri Irawan sempat menelepon Balai Besar Wilayah Sungai Berantas (BBWS), menanyakan apakah benar di pintu air di Mojokerto debit airnya sangat tinggi, sehingga mengakibatkan banjir di hilirnya yaitu, Surabaya.

“ Kebetulan waktu tanggal 24 Desember 2024 sore itu saya komunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Berantas mengecek apakah memang di wilayah Hulu di Jombang dan Lengkong Mojokerto pintu air semuanya tinggi, yang kemudian masuk ke wilayah Surabaya sebagai daerah hilir,” ujar Eri Irawan kepada media di Surabaya, Selasa (07/01/2025).

Ia menjelaskan, aliran sungai Berantas itu masuk ke Surabaya kan lewat dua, lewat Kali Surabaya dan Kali Jagir. Nah itu yang kemudian kita lihat sungainya itu kalau peres (penuh), sehingga sudah tidak bisa lagi menampung, kemudian ditambah lagi dengan intensitas hujan yang juga tinggi di Surabayanya.

Sementara untuk mengarah ke laut, jelas Eri Irawan, ke muara laut itu waktu tanggal 24 Desember itu memang ada puncak kenaikan permukaan air laut, pasang ada datanya itu pukul 17.00 wib itu 200 sekian sentimeter segala macam ada datanya, sehingga air yang seharusnya dari saluran sungai ke laut ini harus antri masuk ke laut karena disini juga tinggi airnya.

Apalagi, terang Eri Irawan, kemudian di sungai Afur Wonorejo yang perbatasan Surabaya dan Sidoarjo itu yang menjadi wewenang BBWS bertahun-tahun tidak dilakukan normalisasi sehingga semakin dangkal sungainya.

“ Ditambah ada eceng gondok sehingga aliran semakin terhambat untuk masuk ke laut, dampaknya Surabaya jadi banjir,” tutur politisi muda PDIP Surabaya ini.

Untuk itu, kata Eri Irawan, langkah Walikota Eri Cahyadi yang bergerak cepat melakukan pembersihan eceng gondok meski bukan wilayahnya, namu menurut kami memang sudah sesuai bertindak seperti itu, kan demi warga Surabaya juga agar tidak banjir.

Dirinya menegaskan, agar banjir tidak terulang lagi bukan hanya pembersihan eceng gondok, tapi juga normalisasi sungai secara menyeluruh meski sungai perbatasan antara Sidoarjo dengan Surabaya.

Eri Irawan kembali menjelaskan, sungai Kalibutung di Sidoarjo banyak eceng gondok dan sentimentasi sehingga ini perlu koordinasi antara pemerintah kota Surabaya dan Sidoarjo bersama pemerintah provinsi agar ini segera beres. “ Karena sebenarnya kalau koordinasi beres ini dampak banjir bisa kita kurangi,” jelasnya.

Sementara Pemkot Surabaya sendiri sudah maksimal meminimalisir penanganan banjir dengan membangun box culvert dan crossing saluran.

“ Saya tidak bisa membayangkan jika ada perbaikan dan pembangunan baru box culvert, maka banjir akan masuk ke rumah-rumah warga,” ungkap Eri Irawan.

Sementara itu Pemkot Surabaya berkomitmen menyelesaikan permasalahan banjir disejumlah titik khususnya yang terjadi di Kali Perbatasan. Langkah-langkah tersebut dibahas dalam pertemuan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Hendra Ahyadi di Ruang Kerja Wali Kota pada Kamis pekan lalu (02/01/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama pihak BBWS Brantas melakukan diskusi terbuka terkait bagaimana merawat dan menjaga sempadan sungai untuk meminimalisir adanya banjir.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu beberapa kawasan di Kota Surabaya mengalami genangan dan banjir akibat aliran air di Kali Perbatasan tersumbat enceng gondok hingga tingginya sedimentasi sungai.

“Tadi berdiskusi menyampaikan terkait masalah ini (perawatan sungai). Surabaya itu hilir yang menerima luapan air dari beberapa daerah, hal ini sudah disampaikan BBWS ke pemerintah pusat sehingga nanti akan ada perbaikan sungai. Sambil menunggu itu, kemarin kami sudah lakukan pengerukan dan pembersihan enceng gondok,” tutup Wali Kota Eri Cahyadi. (trs)