Surabaya, Respublika – Even nasional pameran barang antik bertajuk Indonesia Vintage Festival (IVF) 4 South East Asia Collector Feast resmi dibuka, Jumat (23/9/2022) di Surabaya Town Square.
DPRD Surabaya bersama Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya hadir secara langsung di lokasi. Tampak Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono ditemani jajaran Komisi D membunyikan sirine manual dari zaman belanda sebagai tanda dibukanya acara.
Dalam sambutannya, Co-Founder IVF, Khusnul Khotimah mengatakan bahwa gelaran IVF 4 South East Asia Collector Feast dapat terselenggara berkat kerja keras, gotong royong, dan semangat dari para panitia yang merupakan arek-arek Suroboyo.
“Alhamdulillah, teman-teman dapat mengemas even IVF yang keempat ini dengan sangat baik. Kemudian dapat berkolaborasi dan menggandeng banyak komunitas di seluruh Indonesia. Dengan adanya even ini, kita berharap bisa menjadikan Surabaya sebagai kota yang ramah pemuda, sekaligus membangkitkan perekonomian para pelaku usaha, khususnya pengusaha barang antik,” ujar Khusnul Khotimah kepada wartawan di Surabaya, Jumat (23/09/22).
Khusnul, yang juga Ketua Komisi D DPRD Surabaya ini menuturkan, saat ini pihaknya bersama Pemkot Surabaya sedang berupaya memaksimalkan peran pemuda. Melalui even yang digalakkan IVF, diharapkan tercipta ruang yang semakin luas bagi komunitas untuk berkreasi di Kota Pahlawan.
“Semangat kegiatan ini yakni, untuk mendukung dan memaksimalkan kreatifitas di kalangan anak muda dan komunitas. Supaya Kota Surabaya ke depan dapat maju, tumbuh lebih baik dengan dukungan dan peran serta dari anak-anak muda yang hebat,” tegas Khusnul.
Dalam even IVF 4 yang berlangsung 23-25 September 2022 ini, total ada sekitar 140 stan yang memamerkan ratusan barang antik. Mulai dari mobil kuno, sepeda motor lawas, sepeda onthel zaman belanda, lukisan, hingga pernak-pernik jadul lainnya.
Sejak pagi, pengunjung terus memadati lapak para pedagang. Mereka yang menjajakan koleksi antik tersebut berasal dari seluruh Indonesia, mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga pelosok nusantara. Bahkan ada pula pedagang yang datang dari negeri tetangga, Malaysia.
Sementara Owner IVF, Firman Angga mengungkapkan, Surabaya kembali dipilih sebagai lokasi keempat perhelatan festival barang lawas skala nasional ini. Sebelumnya, pihaknya sukses menggelar di Semarang dan Solo.
“Pertama digelar di Surabaya pada 2019, lalu tahun 2020 di Solo, kemudian pada 2021 di Semarang. Tahun ini kembali diadakan di Surabaya. Untuk selanjutnya, IVF kelima akan berlangsung di Jakarta,” tutur Angga.
Adapun untuk omzet, Angga memperkirakan setiap lapak dapat meraup Rp10 juta tergantung pada item yang ditawarkan. Semakin antik dan kuno, maka harga barang akan semakin melejit.
Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono bersama rombongan berkeliling stan usai membuka acara. Sesekali wajah politisi PDI-P ini tampak sumringah dan takjub. Dia bahkan menyempatkan untuk menjajal beberapa barang. Seperti telepon jadul, kacamata model lama, hingga mesin permainan era 80-an.
“Memang hobi itu menyatukan semuanya. Di even IVF ini terdiri dari beragam komunitas, yang kemudian bisa saling bekerja sama mengadakan even besar. Kebetulan Surabaya tengah konsen memulihkan ekonomi, dan adanya even ini sangat mendukung program pemerintah, sebab pasti ada perputaran uang di dalamnya,” urai Adi.
“Semoga IVF dapat terus eksis dan bertumbuh sebagai sebuah even besar guna menciptakan ekosistem perekonomian yang baik,” pungkas Adi yang juga Ketua DPC PDI-P Surabaya ini. (trs)