Surabaya, respublikanews – Upaya pemerintah kota (Pemkot) Surabaya dalam meningkatkan kualitas serta menjamin kesehatan dan keamanan makanan yang dijual oleh pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) melalui penempelan stiker bagi lapak yang produk makanannya telah diuji oleh BBPOM dan sertifikasi halal mendapat dukungan dari kalangan legislatif.
Komisi B DPRD Kota Surabaya yang membidangi perekonomian dan 4keuangan menilai bahwa, upaya tersebut sebagai sebuah akselerasi dalam menghidupkan SWK yang selama ini masih sepi peminat.
“Ini langkah akselerasi ditengah lesunya SWK-SWK di Surabaya. Ini patut diapresiasi, ” ujar Anas Karno, wakil ketua Komisi B saat mendengar aspirasi pedagang di SWK Taman Prestasi Ketabang, Selasa (07/11) malam.
Politisi fraksi PDI Perjuangan ini juga menambahkan bahwa upaya-upaya seperti diharapkan bisa simultan dan bisa mencakup seluruh pedagang yang berjualan di seluruh SWK di Surabaya.
“Saya berharap ini bisa berkembang mencakup seluruh pedangan di SWK se Surabaya, ” tambah Anas.
Dengan upaya ini, lanjut Anas, pengunjung SWK tidak lagi merasa khawatir dan canggung jika berwista kuliner ke SWK.
“Semoga mendongkrak jumlah kunjungan, karena pembenahan fisik SWK sudah dilakukan kemudian ditambah dengan jaminan makanan yang sehat,” lanjutnya.
Sementara itu, Tatik, salah satu pedagang di SWK Taman Prestasi Ketabang saat dikunjungi Anas Karno mengaku sangat terbantu dengan adanya program dari Pemkot melalui dinas Koperasi dan Perdagangan tersebut.
Tatik pun berharap dengan adanya sertifikasi halal tersebut dapat memberikan kepercayaan kepada para pengunjung.
“Semoga SWK semakin ramai dan banyak pembelinya,” harapnya.
Sebelumnya,Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Surabaya, menggelar sosialisasi dan pengecekan sampel makanan terhadap 100 pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK). Sosialisasi tersebut, digelar di Convention Hall lantai 4 Gedung Siola, Kamis (2/10) lalu.
Sosialisasi tersebut, juga dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, serta Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM Kota Surabaya Yuli Ekowati. Tujuan dari sosialisasi ini, adalah untuk menjamin kualitas makanan dan minuman Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di SWK.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, sosialisasi ini ditujukan kepada pedagang kreatif lapangan atau UMKM SWK di Kota Surabaya. Pada kesempatan itu, BBPOM Kota Surabaya melakukan pemaparan terkait keamanan dan kesehatan pangan.
“Nanti ketika selesai sosialisasi, dicek semua makanannya, maka di SWK itu nanti akan diberikan stiker, bahwa makanan yang dijual di SWK ini sudah sesuai, sehat, tidak berbahaya, dan macem-macem,” kata Wali Kota Eri.
Sosialisasi bertajuk Jatim Truly (Jawa Timur Trusted Culinary) ini, diikuti oleh ratusan pedagang dari empat SWK di Kota Surabaya. Diantaranya ada SWK Dharmahusada, Embong Sawo, Kapas Krampung, dan Urip Sumoharjo. Masing-masing pedagang dari empat SWK tersebut, juga membawa sampel makanan untuk dilakukan pengujian langsung.
“Sekaligus saya minta sertifikat halal yang dikeluarkan Dinas Koperasi untuk membantu teman-teman UMKM yang ada di sana,” ujar Wali Kota Eri.
Sosialisasi tersebut, juga dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, serta Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM Kota Surabaya Yuli Ekowati. Tujuan dari sosialisasi ini, adalah untuk menjamin kualitas makanan dan minuman Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di SWK.
Dalam kesempatan itu pula, Kepala Dinkopdag Kota Surabaya Dewi Soeriyawati menyampaikan, adanya sosialisasi dan pengujian langsung ini adalah untuk meningkatkan kualitas serta menjamin kesehatan dan keamanan makanan yang dijual oleh pedagang SWK.
“Sesuai arahan Wali Kota Eri, Dinkopdag Kota Surabaya juga akan memasang stiker halal pada setiap lapak pedagang SWK. Orang akan yakin ketika ada BBPOM apalagi nanti ditambah stiker halal ya. Jadi nanti bisa kita pasang di setiap SWK,” pungkas Dewi. (trs)