Surabaya, newrespublika – Komisi B DPRD Kota Surabaya menilai kinerja Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) selama ini sudah berjalan sangat baik (on the track).
Anggota Komisi B dari Fraksi PSI, Yuga Pratisabda mengatakan, hasil rapat dengan manajemen PD RPH dimana secara umum perusahaan potong hewan milik Pemkot Surabaya tersebur cukup baik.
“ Secara profit sudah ada peningkatan, cuma perusahaan masih menyelesaikan utang pajak yaitu pajak potong hewan, yang sebenarnya pajak itu yang menikmati adalah pusat bukan Pemkot Surabaya,” ujar Yuga Praptisabda di Surabaya, Kamis (24/10/24).
Ia menjelaskan, PD RPH kedepan perlu langkah extra ouedinary untuk meningkatkan profit perusahaan. Misalnya, dengan inovasi-inovasi pemasaran dan penjualan dari hasil olahan daging sapi yang dibuat semenarik agar laku di pasar.
Yuga menerangkan, core bisnis PD RPH pendapatannya ada dua yaitu, jasa dan perniagaan, jasa pemotongan hewan dan hasil niaga dari distribusi daging di Surabaya.
Dimana, kata Yuga, total pendapatan PD RPH dari Jasa sekitar 70%, dan 31% dari niaga, jadi terbesar kontribusinya dari jasa. “ Ini menjadi PR dari RPH yaitu, bagaimana perusahaan bisa meningkatkan pendapatan dari perniagaan, ini yang penting,” tuturnya.
Dirinya kembali mengatakan, PD RPH perlu terobosan bisnis yang bisa mendongkrak omset dari seperti biasanya. Misalnya, dengan olahan produk daging yang dapat menarik pembeli.
Ada satu sektor yang membuat PD RPH menambah omset, terang Yuga, dengan relokasi pemotongan hewan Babi di Banjar Sugihan itu ternyata mampu meningkatkan omset RPH.
“ Bisa saja karena terpisah yang di Pegirian, maka pemotongan Babi di Banjar Sugihan di wilaya Barat Surabaya dimana konsumsi daging tersebut cukup tinggi, maka mendongkrak pendapatan RPH,” pungkasnya. (trs)