Surabaya, newrespublika – Warga Medokan Asri Timur RW13 Kelurahan Kali Rungkut, Senin (12/11/24) wadul ke Komisi C DPRD Kota Surabaya mengadukan soal banjir akibat dampak pembangunan RSUD Surabaya Timur, yang kini menjadi nama RSUD Eka Chandrarini.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati menjelaskan, masyarakat ini terdampak dari pembangunan RSUD Surabaya Timur, terutama terkait dengan pengendalian banjir.
Salah satunya, kata Aning, adalah dokumen amdal yang dipegang warga belum sesuai dengan yang sudah di tandatangani antara warga dan dinas terkait.
“ Salah satunya adalah, Jembatan yang ketinggiannya sampai 70 cm dari nol jalan, dan ternyata kemarin saat hujan terjadi genangan air di permukiman warga,” ujar Aning Rahmawati di Surabaya, Senin (12/11/24).
Selain itu, tambah Aning, ada beberapa pekerjaan dari kontraktor yang ternyata tidak sesuai dengan dokumen yang dikerjakan. Oleh karena itu masyarakat menuntut supaya ada proses penyempurnaan pekerjaan dari Pemkot Surabaya tersebut.
Aning Rahmawati menerangkan, dalam pertemuan tadi antara warga Kali Rungkut dengan dinas-dinas terkait, alhamdulillah akhirnya disepakati bahwa tahun 2025 sesuai dengan dokumen yang sudah direncanakan akan ada dua jembatan.
“ Karena keterbatasan anggaran di 2024 ini jembatan baru dibangun satu, dan rencananya tahun depan akan dibangun satu lagi,” terang Aning.
Kedua, kata Aning Rahmawati, disekitar Wisma Medokan Ayu akan di bangun saluran atau gorong-gorong untuk mengatasi banjir yang diakibatkan jembatan yang terlalu tinggi, ini juga akan dibangun tahun 2025.
Berikutnya, jelas politisi PKS Kota Surabaya ini, tertutupnya saluran air yang sebelumnya menjadi solusi banjir di sekitar Kali Rungkut, nanti akan disurvei dinas terkait dan akan dibuatkan sesuai dengan dokumen amdal yang sudah disepakati.
Kemudian, kata Aning, dampak kemacetan di Kali Rungkut ini nanti kita akan panggil Dishub Kota Surabaya, agar problem lalu lintas disekitar RSUD Surabaya Timur yang kini macet bisa teratasi dengan baik.
“ Dalam pekan ini DSDABM Kota Surabaya akan melakukan survei, serta bersama Dinkes dan DPRKPP Kota Surabaya akan menyelesaikan permasalahan yang belum sesuai dengan dokumen amdal. Komisi C akan terus mengawal ini,” ungkap Aning.
Sementara Ketua RW 13 Kelurahan Kali Rungkut, Iswahyudi mengatakan, sejak proyek pembangunan RSUD Surabaya Timur, saluran air di wilayah kami hilang dan tertutup. Dampaknya, saat hujan maka genangan air masuk ke permukiman warga.
“ Tadi di hearing kita sepakat dengan dinas terkait akan survei ke kampung kami, dan akan memperbaiki sesuai dokomen yang sudah disepakati dengan warga,” tutup Iswahyudi. (trs)