Surabaya, newrespublika – Komisi C DPRD Kota Surabaya menilai, upaya Pemkot meminimalisir genangan air atau banjir yang terjadi setiap musim hujan buahkan hasil. Indikator tersebut terlihat dari jumlah titik rawan banjir sudah menurun.
“ Dari sebelumnya 450 titik rawan banjir, turun jadi 189 titik. Ini merupakan upaya Pemkot Surabaya mencegah banjir saat musim hujan datang jelang akhir tahun,” ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Eri Irawan di gedung dewan, Senin (02/12/24).
Ia menjelaskan, dalam hal penanganan banjir kami sudah rapat dengan DSDABM (Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga) Kota Surabaya, kemudian dengan beberapa OPD terkait untuk meningkatkan kewaspadaan menyangkut musim kemudian, ini terutama ada banyak potensi banjir pada beberapa titik yang belum terselesaikan.
“ Kita tahu ya ada sekitar 200 titik genangan yang masih berpotensi terjadi banjir pada tahun ini,” jelas politisi muda PDIP Surabaya ini.
Eri Irawan menambahkan, memang ada banyak penurunan titik-titik rawan banjir
yang sebelumnya itu 450 titik sekarang tinggal 200, tepatnya 189 dan Pemkot tahun ini sudah melakukan 217 normalisasi di berbagai saluran, baik itu saluran sekunder, primer mau potensial.
“ Tapi itu tetap perlu kita monitor. Perlu kita waspadai beberapa potensi banjir yang akan terjadi di musim hujan,” terang Eri Irawan.
Terkait pembangunan rumah pompa air untuk mengantisipasi banjir, Eri Irawan mengatakan, memang sudah banyak terbangun ya selama sekitar 3,5 tahun terakhir ini melengkapi dengan apa yang sudah dikerjakan Pemkot, selanjutnya tentu Pemkot harus lebih mengoptimalkan dengan menyiapkan fasilitasnya harus benar-benar perform atau maksimal.
Lalu, kata Eri, karena sebagian besar rumah pompa yang sudah ada sebagian usia mesinnya sudah cukup lama, sehingga perlu pemeliharaan, perlu kemudian dicek secara rutin, sehingga ketika itu benar-benar dibutuhkan saat debit air naik rumah pompa bisa bekerja optimal.
Secara umum, tambah Eri Irawan, Komisi C mengapresiasi kinerja Pemkot dalam penanganan banjir, tetapi ada banyak beberapa titik yang belum terselesaikan karena memang belum disentuh sama sekali.
Tapi, jelasnya, untuk beberapa titik rawan banjir yang besar dan strategis seperti di Dharmawangsa, kemudian di Kali Rungkut, dan di ketintang itu memang kita sangat melihat sendiri merasakan penurunan banjir yang sangat signifikan.
“ Keseriusan Pemkot Surabaya menangani banjit dilihat dari jumlah anggaran penanganan banjir, dimana tahun ini mencapai Rp700 miliar, tahun 2025 naik menjadi Rp800 miliar,” ungkap Eri Irawan.
Sebelumnya dari pers rilis Diskominfo Kota Surabaya yang diterima redaksi newrespublika, (30/11/24) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali turun ke jalan mengentaskan permasalahan banjir dan genangan di Kota Pahlawan. Setiap menjelang hujan, ia rutin berkeliling kota melihat kondisi rumah pompa hingga saluran, sembari berkoordinasi dengan para muspika se-Surabaya.
“ Karena, saat ini masih ada 200 titik banjir hingga genangan yang menjadi prioritas utama penanganan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya,” kata Eri Cahyadi. (trs)