Surabaya, Respublika – Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, memberikan apresiasinya atas penghargaan yang baru saja diraih Pemkot Surabaya. Yakni ditetapkannya Surabaya sebagai Kota Layak Anak (KLA) lima kali secara beruntun.
“Penghargaan ini tentu sangat membanggakan dan jadi kado istimewa untuk Surabaya pada Hari Anak Nasional tahun 2022 ini. Penghargaan ini bisa diraih tentunya berkat kerja keras semua pihak, untuk saling bergotong royong mewujudkan Surabaya Layak Anak,” ujar Khusnul, saat dikonfirmasi, Minggu (24/7/2022).
Dengan diraihnya penghargaan ini, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan ini berharap, bisa menjadi pelecut untuk semakin semangat kerja keras, bergotong royong, bersinergi dan berkolaborasi seluruh pihak. Khususnya para Kader Surabaya Hebat, Non-Governmental Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), perguruan tinggi dan seluruh elemen masyarakat.
“Semua lintas instansi ini harus lebih giat untuk menciptakan Kota Surabaya yang aman dan nyaman untuk tumbuh kembang anak Surabaya. Sebab selama ini masih saja ada kasus kekerasan yang terjadi pada anak,” ungkapnya.
Ning Kaka, sapaan lekat Khusnul Khotimah, menyadari jika angka kekerasan terhadap anak akan terus ada bahkan trennya mengalami kenaikan. Namun dengan adanya penilaian KLA ini, menjadi upaya pemerintah kota dalam penanganan kasus anak.
Angka kekerasan pada anak, jelasnya, memang trennya naik. Namun upaya serta komitmen Pemerintah Kota Surabaya tentu harus didukungan bersama. Salah satu bentuk dukungan masyarakat adalah tidak lagi takut untk melaporkan kepada pejabat setempat, bila mengetahui kejadian kekerasan pada anak, bak alarm jika ada laporan seluruh pihak bersama OPD bergotong royong menyelesaikan.
Dengan diraihnya lima kali berturut-turut sebaga Kota Layak Anak, legislator dari Fraksi PDI Perjungan ini mendorong agar Surabaya naik peringkat, menjadi Kota Layak Anak Dunia. Target itu tidak muluk, jika melihat komitmen Pemkot Surabaya.
Cita-cita ini, kata Ning Kaka, sejalan dengan apa yang pernah disampaikan Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, Arie Rukmantara yang menyebut bahwa penilaian KLA tidak sebatas pada jumlah kasus yang marak terjadi, tapi lebih kepada bagaimana cara penanganan oleh pemerintah setempat.
“Bukan tidak mungkin, Surabaya suatu saat nanti akan meraih predikat sebagai Kota Layak Anak Dunia. Komitmen Surabaya untuk mewujudkan Kota Layak Anak sudah diakui secara nasional dengan lima penghargaan yang diraihnya. Sekarang waktunya meningkatkan kelasnya menjadi Kota Layak Anak Dunia,” pungkasnya.(trs)