Surabaya, Respublika – Penjualan produk UMKM dari pelaku usaha warga Surabaya di Hotel Harris Bundaran Satelit setiap bulannya terbilang cukup tinggi.
Untuk itu, guna memberdayakan ekonomi warga Surabaya, Hotel Harris Bundaran Satelit mendukung penuh program Pemkot Surabaya untuk mendisplay produk UMKM.
Yosi Agustinus Riyanto selaku Executive Assitant Manager Harris Hotel and Convention Bundaran Satelit Surabaya mengatakan bahwa sejatinya hotel Harris sudah sejak awal berdiri turut memfasilitasi para UMKM dengan menggunakan produk kuliner seperti jamu tradisional dan jajanan serta produk craft seperti batik khas Surabaya.
“Seperti jamu-jamuan tradisional kita sediakan buat breakfast. Memang harus dibuat fresh ya. Dibuat instan dan dikirim tiap hari. Juga jajan pasar tiap hari kita tampilkan. Juga jadi menu pada meeting seperti coffee break, lunch, atau dinner sebagai makanan penutupnya, “tuturnya pada Jumat (23/9/2022).
Lebih lanjut Yosi menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan tujuh UMKM di lingkungan sekitar hotel agar mau mendisplay produknya di Hotel Harris Bundaran Satelit Surabaya.
“Masih proses, karena masih cari rekanan UMKM. Kita prioritaskan lokasi terdekat dengan hotel. Jangan sampai UMKM terdekat tidak diajak kerjasama, “jelasnya.
Sementara itu terkait dengan transaksi menurut Yosi pihaknya tidak menaikkan harga produk UMKM yang didisplay namun dapat memenuhi pajak yang ada di hotel.
“Jadi profit semua untuk rekanan UMKM, hanya dipotong pajak pemerintah, “tambahnya.
Yosi pun mengaku penjualan selama ini cukup bagus selama ini. Ia mencontohkan batik yang didisplay setiap hari bisa laku 4 hingga 5 potong batik.
“Kalau ada tamu bisa memborong untuk dibawa ke daerah asalnya, “kata Yosi.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen untuk mendukung penggunaan produk UMKM di Kota Pahlawan. Bahkan pemkot telah menjalin kerjasama dengan puluhan hotel berbintang, melalui Penandatanganan atau Nota Kesepakatan Bersama (NKB) tentang Penggunaan Produk UMKM Pemberdayaan Masyarakat di Kota Surabaya antara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan perwakilan dari 58 hotel se-Surabaya di Lantai 2 Balai Kota Surabaya, Senin (12/9/2022).
“Kita sangat setuju. Memang harus diangkat produk surabaya itu harus dikenal oleh orang, apalagi kakau hotel banyak orang-orang luar daerah Surabaya khususnya Jawa Timur harus tahu Surabaya punya contohnya batik yang tidak kalah dengan daerah lainnya, “tegasnya.
Yosi menambahkan, guna menjalankan Nota Kesepakatan Bersama (NKB) tentang Penggunaan Produk UMKM Pemberdayaan Masyarakat di Kota Surabaya tersebut, saat ini pihaknya sedang melanjutkan untuk bekerja sama dengan UMKM yang ada di daftar Pemkot Surabaya.
“Ini sudah sesuai dengan program Pemkot Surabaya. Kita hubungi mereka yang ada dilisting Pemkot, “tambah Yosi.
Ke depannya lanjut Yosi, pihaknya akan memperbanyak display produk UMKM. Tidak hanya batik namun juga produk craft lainnya.
“Souvenirnya seperti kalung, gelang dan bros. Kita sedikit mengurangi souvenir yang terlalu kecil. Yang visible saja gampang dilihat mata, “ungkap Yosi.
Kedepannya lanjut Yosi, masih akan ada pembahasan lebih lanjut untuk menggunakan produk UMKM sebagai bagian dari fasilitas hotel.
“Kita masih cek juga apakah memang dari rekan-rekan UMKM apa memenuhi standar kualitas hotel. Kita juga jaga jangan sampai produk yang kita gunakan tidak sesuai dengan standar yang ada, seperti kualitas bahan dan kekuatan. Untuk kuliner, harus memperhatikan higienitas dan sanitasi produk, “jelasnya.
Yosi pun berharap dengan adanya Nota Kesepakatan Bersama (NKB) tentang Penggunaan Produk UMKM Pemberdayaan Masyarakat di Kota Surabaya dapat membantu UMKM naik kelas, berinovasi dan terus memperbaiki kualitas produknya.
“Semoga rekan-rekan UMKM bisa lebih kerja keras mencapai standar hotel yang ada, “pungkasnya. (trs)