Surabaya, Respublika – Badan Pusat Provinsi Jawa Timur mencatat selama bulan Mei 2023, Jatim mengalami inflasi sebesar 5,02 persen.
Umar Sjaifudin, M.SI, Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Jatim mengatakan, inflasi year on year (yoy) gabungan delapan kota Mei 2023 sebesar 5,02 persen.
“ Tingkat inflasi month to month (mtm) gabungan 8 kota Mei 2023 sebesar 0,18 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,79,” ujarnya di gedung BPS Jatim, Selasa (06/06/2023).
Umar menjelaskan, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,19 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,84 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,43 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,37 persen.
Serta kelompok kesehatan sebesar 4,26 persen; kelompok transportasi sebesar 10,72 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,60 persen; kelompok pendidikan sebesar 4,98 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 7,13 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,67 persen.
“ Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen,” terang Umar Sjaifudin.
Ia menambahkan, pada level kota, Inflasi yoy Mei 2023 tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,44 persen dengan IHK sebesar 117,75 dan terendah terjadi di Madiun sebesar 3,85 persen dengan IHK sebesar 113,65.
Sementara, jelas Umar, tingkat inflasi yoy Mei 2023 komponen energi sebesar 13,74 persen, secara mtm mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.
“ Tingkat inflasi yoy Mei 2023 komponen bahan makanan sebesar 4,30 persen, dengan tingkat inflasi mtm sebesar 0,30 persen,” pungkasnya. (trs)