Surabaya-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi mengagumi perkembangan Pondok Pesantren Majma’al Bachroin Chubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah atau Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, Jombang pada Senin (12/9) sore.
Dalam kunjungan yang nyaris luput dari perhatian publik tersebut, Muhadjir mengagumi konsep pendidikan cinta tanah air yang ditanamkan sejak dini di pondok tersebut.
Ponpes yang sempat diberitakan ramai dalam dugaan pidana asusila kasus Mas Bechi tersebut justru mendapatkan perhatian yang besar dari Menko PMK Muhadjir, Ia juga yang dengan tegas membatalkan upaya skenario oknum tertentu yang ingin mencabut ijin operasional Ponpes tersebut.
“Alhamdullillah sudah lancar, dan proses kegiatan belajar mengajarnya juga sudah baik seperti sedia kala,” kata Muhadjir di depan pengurus pondok.
Pada kesempatan itu, Muhadjir berkesempatan bertemu pimpinan pondok sekaligus Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Al Mukarrom Kyai Moch. Muchtar Mu’thi alias Kyai Tar didampingi istri Shofwatul Ummah serta pengurus Ponpes. Menteri Muhadjir saat itu juga menerima cindera mata buku berjudul: “Jati Diri Bangsa karya dari Kyai Tar”.
Tidak hanya itu, Muhadjir juga sempat berfoto bersama dengan anak-anak Mas Bechi yang kini harus berjauhan dengan ayahnya akibat kasus pidana yang diduga sarat rekayasa tersebut. Secara kebapakan tampak kehadiran Muhadjir memberikan spirit besar bagi warga Ponpes Shiddiqiyyah, khususnya keluarga Mas Bechi.
Pada kesempatan tersebut, Muhadjir juga berkesempatan salat Maghrib berjemaah sekaligus jadi imam di Masjid Baitush Shiddiqin di Pondok.
“Pendidikan Pesantren itu adalah salah satu pilihan pendidikan terbaik, dan Ponpes Shiddiqiyyah adalah elemen penting untuk ikut membangun bangsa lewat nasionalisme dengan semboyan Chubbul Waton Minal Iman, Cinta tanah air bagian dari Iman. Di Ponpes ini pendidikan menyeimbangkan keislaman dan keindonesiaan,” katanya.
Ketika melihat monumen Santri di area pondok, Muhadjir terlihat takjub. “Presiden begitu mencanangkan Hari Santri, lalu disini langsung direspon ada monumennya. Ini kan luar biasa. Mungkin ini jangan-jangan baru disini ada monumen santrinya,” ungkap Muhadjir.
Seperti yang berkembang selama ini, kasus Mas Bechi yang merupakan putra tunggal Kyai Moch. Muchtar Mu’thi dari istri bernama Shofwatul Ummah itu masih memasuki pemeriksaan saksi di PN Surabaya. Sidang yang seharusnya di PN Jombang digeser ke PN Surabaya karena alasan keamanan.
Polemik muncul karena usai penggerebekan aparat kepolisian ke Ponpes tersebut, ada upaya penggembosan Ponpes melibatkan lintas stakeholder. Namun Ponpes yang pernah dikunjungi Jokowi tersebut akhirnya dipulihkan ijinnya seperti sedia kala.
Perkembangan persidangannya sendiri juga mulai memunculkan berbagai kejanggalan akibat keterangan saksi yang berbeda beda satu sama lain dan juga alat bukti visum yang sumir karena setelah 2,5 tahun baru divisum serta hasilnya pun berbeda-beda. (trs)