Surabaya, Respublika – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat, nilai ekspor Provinsi Jawa Timur November 2022 senilai USD 1,97 miliar atau naik sebesar 2,01 persen dibandingkan Oktober 2022. Nilai tersebut dibandingkan November 2021 turun sebesar 9,61 persen.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan, ekspor nonmigas November 2022 mencapai USD 1,90 miliar atau naik sebesar 5,17 persen dibandingkan Oktober 2022. Nilai tersebut dibandingkan November 2021 turun sebesar 7,70 persen.
“Ekspor migas November 2022 mencapai USD 66,83 juta atau turun 45,01 persen dibandingkan Oktober 2022. Nilai tersebut turun sebesar 43,17 persen jika dibandingkan November 2021,” ujarnya di kantor BPS Jatim, Kamis (15/12/22).
Ia menjelaskan, nilai impor Provinsi Jawa Timur November 2022 mencapai USD 2,65 miliar ataunaik sebesar 3,49 persen dibandingkan Oktober 2022. Nilai tersebut dibandingkan November 2021 turun sebesar 6,70 persen.
Dadang menerangkan, impor nonmigas November 2022 mencapai USD 2,03 miliar atau naik sebesar 2,98 persen dibandingkan Oktober 2022. Nilai tersebut dibandingkan November 2021 turun sebesar 4,93 persen.
“Impor migas November 2022 mencapai USD 0,62 miliar atau naik sebesar 5,20 persen dibandingkan Oktober 2022. Nilai tersebut turun sebesar 12,07 persen jika dibandingkan November 2021,” terang Dadang.
Sementara, tambah Dadang, defisit perdagangan Jawa Timur selama bulan November 2022 mengalami defisit sebesar USD 682,55 juta.
“Defisit ini disebabkan karena defisit nilai perdagangan pada sektor migas sebesar USD 551,52 juta, demikian juga di sektor nonmigas mengalami defisit nilai perdagangan sebesar USD 131,03 juta,” pungkasnya. (trs)