Oktober 2023 Jatim Alami Inflasi 0,27 Persen

Surabaya, respublikanews – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat selama bulan Oktober Jatim alami inflasi 0, 27 Persen.

Fungsional Statistik Ahli Madya BPS Jawa Timur, Umar Syarifudin mengatakan, inflasi year on year (y-on-y) gabungan delapan kota Oktober 2023 sebesar 3,25 persen.

“ Tingkat inflasi month to month (m-to-m) gabungan 8 kota Oktober 2023 sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,89,” ujarny di gedung BPS Provinsi Jatim, Rabu (01/11/2023).

Umar Syarifudin menjelaskan, inflasi komoditas beras pada Oktober masih tinggi yakni 1,62 persen.

“Sementara cabe rawit berkontribusi pada tiga besar penyumbang inflasi tertinggi di Jawa Timur,” jelasnya.

Umar menerangkan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,03 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,84 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,83 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,56 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,02 persen; kelompok transportasi sebesar 0,86 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,18 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,11 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,19 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,77 persen. Adapun kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,11 persen.

“Pada level kota, Inflasi y-on-y Oktober 2023 tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,29 persen dengan IHK sebesar 118,94 dan terendah terjadi di Madiun sebesar 2,41 persen dengan IHK sebesar 114,45,” terang Umar Syarifudin.

Ia kembali menambahkan, tingkat inflasi y-on-y Oktober 2023 komponen energi sebesar 0,25 persen, secara m-to-m mengalami inflasi sebesar 0,61 persen.

“ Tingkat inflasi y-on-y Oktober 2023 komponen bahan makanan sebesar 7,56 persen, secara m-to-m mengalami inflasi sebesar 0,43 persen,” pungkasnya. (trs)