Tahun ini, para Pahlawan Ekonomi dari Surabaya akan memulai menjadi mentor. Mereka akan berkeliling mengenalkan strategi menjaga bisnis UMKM secara nasional, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
“Itulah yang kami mulai. Sebab, teman-teman timur ini sebenarnya punya keinginan dan pekerja keras. Sehingga, kemudian kami ajari marketing produk, branding, hingga packaging,” kata Mensos Risma di Surabaya, Sabtu (25/6/2022).
Hal ini disampaikan Risma saat menghadiri opening roadshow workshop dan bazar Pahlawan Ekonomi tahun 2022 di kawasan Jalan Ketandan Baru, Kecamatan Genteng. Mensos Risma hadir dengan didampingi sejumlah pejabat Kemensos, termasuk Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Di tempat ini, hadir pula para pengusaha UMKM yang merupakan alumni program Pahlawan Ekonomi di Surabaya. Satu persatu, mereka menyampaikan testimoni soal keberhasilan itu.
Mensos Risma bercerita, PE digagas dengan semangat bersama mengubah nasib warga kurang mampu. Melalui pemberdayaan UMKM, warga diajarkan dalam hal produksi, pengemasan, perizinan, hingga marketing.
Hasilnya, para pelaku UMKM sukses memasarkan berbagai produk hingga ke luar negeri. Tak sedikit pula, sebagian dari mereka juga merekrut banyak tenaga kerja.
Menariknya, Pemkot Surabaya kala itu tidak menggelontorkan bantuan dalam bentuk modal. “Sebetulnya, modal ini nomor sekian,” kata Risma.
“Selalu kalau ngomong usaha, saya selalu ditanyai modal dari mana. Tapi, pembelajaran dari pahlawan ekonomi, kuncinya bukan modal melainkan semangat,” katanya.
Semangat yang tak kenal menyerah itulah yang membuat para pahlawan ekonomi naik kelas dari sisi ekonomi. “Dari yang awalnya di grade paling rendah, melompat di level tinggi dari sisi ekonomi,” katanya.
Pahlawan Ekonomi ini merupakan salah satu program yang digagas oleh Mensos Risma saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Dimulai sejak 2010, para ibu rumah tangga dari keluarga miskin diberi jalan untuk mengembangkan bisnis di skala UMKM melalui pelatihan dan pendampingan komprehensif.
Hasilnya, jumlah UMKM naik pesat. Di tahun pertama (2010), jumlah UMKM yang ikut pelatihan 92 UMKM. Kemudian, naik hingga mencapai 8.565 UMKM setelah 7 tahun berselang.
Melalui program ini pula, para PE juga mendapat pelatihan manejemen keuangan. Sehingga, uang yang digunakan tak hanya habis untuk produksi namun juga bisa untuk keperluan mendesak lainnya.
“Memang, di program pahlawan ekonomi bukan hanya kualitas marketing, branding, atau packaging saja. Namun juga diajari manajemen keuangan,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendukung program tersebut. Bukan hanya di tingkat nasional, intervensi pun telah dilakukan oleh Pemkot.
Para pengusaha yang sukses melalui program Pahlawan Ekonomi menjadi mentor untuk pelaku UMKM baru lainnya.
“Pahlawan Ekonomi adalah UMKM yang bergerak. Mereka bisa menarik tenaga kerja hingga UMKM baru. PE akan memberikan pengalaman sekaligus semangat untuk bertarung,” pungkas Eri Cahyadi.(trs)
Related Posts:
- Mensos Risma: Saya Bekerja Untuk Rakyat
- Wali Kota Eri Cahyadi: Karang Taruna adalah Agent of Change
- Wali Kota Eri Cahyadi Ingin Ciptakan Kampung Zero Waste
- Inovasi PD Pasar Surya dengan Gelaran Bazar Senja Beragam…
- Waktunya Gen Z Surabaya Jadi Generasi Happy Bersama Tri
- Dongkrak Ekonomi Pasar Turi Baru dengan Bazar Ramadhan