Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, BLT permakanan sebesar Rp200 ribu diberikan setiap bulan. BLT permakanan merupakan peralihan dari Program Permakanan di tahun 2023, yang kini disalurkan secara tunai.
“Untuk pertama ini disalurkan kepada 109 warga penerima di wilayah Kecamatan Pabean Cantian. Selanjutnya penyaluran dilakukan secara bertahap oleh masing-masing kecamatan,” kata Anna saat meninjau penyaluran BLT permakanan di Kantor Kecamatan Pabean Cantian Surabaya.
Dalam penyalurannya, Anna menjelaskan, bahwa Pemkot Surabaya menggandeng Bank Jatim. Sedangkan untuk jadwal penyaluran, dilaksanakan secara bertahap oleh masing-masing kecamatan. “Daftar penerima BLT permakanan merupakan warga yang masuk ke dalam data keluarga miskin Pemkot Surabaya,” ujar Anna.
Selain masuk ke dalam data keluarga miskin, Anna menyebutkan bahwa penerima BLT permakanan juga tidak menerima bansos ganda. Misalnya warga tersebut tidak menerima bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).
“Jadi penerima BLT permakanan pada tahun 2024 ini tidak ada yang menerima bansos ganda, seperti PKH atau BPNT dari pemerintah pusat,” jelas dia.
Ia lantas menjabarkan, bahwa total penerima BLT permakanan se Surabaya pada tahun 2024, ada sebanyak 8.310 warga. Jumlah tersebut terdiri dari 1.045 penerima program permakanan triwulan IV tahun 2023 dan sisanya merupakan hasil updating data.
“Jadi ada penambahan data baru 7.265, sehingga total penerima BLT permakanan 8.310 warga. Penambahan data 7.265 ini merupakan hasil usulan dalam rapat bersama RT, RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK),” ungkapnya.
Selain itu, Anna memastikan bahwa syarat untuk pengambilan BLT permakanan pun cukup mudah. Warga cukup datang ke Kantor Kecamatan dengan membawa KTP. Sebelumnya penerima bansos akan mendapatkan undangan jadwal pengambilan dari kecamatan atau kelurahan setempat.
“Pengambilannya cukup pakai KTP, karena Pak Wali Kota Eri Cahyadi ingin mempermudah warga. Jadi hanya menunjukkan KTP, kemudian petugas tinggal verifikasi by NIK (Nomor Induk Kependudukan). Sementara bagi warga yang sakit, seperti lansia, kita lakukan jemput bola,” papar Anna.
Salah satu penerima BLT permakanan adalah Heni Susiana, warga Kecamatan Pabean Cantian Surabaya. Ia mengaku, menerima bantuan langsung tunai permakanan sebesar Rp200 ribu. “Dapat uang tunai Rp200 ribu. Per bulannya katanya nanti juga dapat. Ini saya baru pertama kali ini (dapat BLT),” kata Heni.
Heni mengaku lebih senang ketika menerima bansos berupa uang tunai dibanding permakanan. Sebab, kata dia, tidak semua masakan yang diterimanya itu bisa cocok. Namun jika bansos yang disalurkan berupa uang tunai, maka bisa dibelikan bahan makanan sendiri untuk dimasak.
“Kalau ini (bantuan langsung tunai) kan kita bisa beli bahan makanan sendiri, dimasak sendiri. Kalau dikasih makanan kadang-kadang tidak cocok sama masakannya,” pungkas dia. (trs)
Related Posts:
- Bersumber dari APBD Surabaya 2024, BLT Permakanan Sasar…
- Dinsos Surabaya Paparkan Kinerja, Ini Dia Hasilnya
- Pemkot Surabaya Salurkan BLT BBM dari Kemensos Kepada 22 KPM
- 1.118 Warga Miskin di Kota Surabaya Diberi Bantuan Peralatan…
- Resah Bantuan Permakanan Akan Diganti BLT, Pokmas Lapor ke…
- Pemkot Surabaya Mulai Salurkan Bantuan Pangan Cadangan Beras…