Progress RS Surabaya Timur Capai 43 Persen, Baktiono: Bukti Eri Cahyadi Jamin Kesehatan Warganya

Progress RS Surabaya Timur Capai 43 Persen, Baktiono: Bukti Eri Cahyadi Jamin Kesehatan Warganya

Surabaya, newrespublika – Sejak awal pembangunan tiang pancang dikerjakan pada November 2023, progress proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Surabaya Timur sampai bulan Mei 2024 sudah mencapai 43 persen.

Terkait hal ini, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya yang membidangi pembangunan dan infrastruktur, Baktiono mengatakan, pembangunan RS Surabaya Timur ditargetkan September 2024.

“ Nanti, dengan beroperasinya RS Surabaya Timur ini bukti Walikota Eri Cahyadi peduli terhadap jaminan kesehatan warganya,” ujar Baktiono di Surabaya, Selasa (14/05/2024).

Ia menerangkan, saat era Walikota Surabaya Bambang DH dibangun RS Bhakti Darma Husada (BDH) d Benowo i Surabaya Barat. Lanjut era Walikota Tri Rismaharini atau Bu Risma dibangun RS DR. Soewandhi untuk mengcover wilayah pusat dan utara.

Saat ini, jelas Baktiono, eranya Eri Cahyadi dibangun rumah sakit untuk wilayah Timur Surabaya dan Selatan, ini bukti adanya pemerataan kesehatan untuk warganya.

“ Jadi semua wilayah di Surabaya merata ada rumah sakit milik Pemerintah Daerah, ini belum pernah ada di Indonesia selain di Surabaya,” tegas Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya ini.

Lebih lanjut Baktiono menjelaskan, dengan meratanya rumah sakit milik Pemkot di seluruh wilayah Surabaya maka jaminan kesehatan terhadap warga semakin terjamin.

Itu artinya, kata Baktiono, angka harapan hidup warga Surabaya meningkat. Dahulu, jelas Cak Bak sapaan Baktiono, tahun 2000 an angka harapan hidup warga kota Surabaya hanya 60 tahun sudah dipanggil Yang Maha Kuasa.

“ Di tahun 2022 apalagi 2024 ini angka harapan hidup warga Surabaya meningkat jadi 72 tahun, ini bukti fasilitas layanan kesehatan di Surabaya sudah mengcover semua wilayah,” tuturnya.

Baktiono kembali mengatakan, RS Surabaya Timur ini lebih lengkap dan lebih modern tidak kalah dengan rumah sakit swasta demi melayani warga Surabaya disektor kesehatan.

Dari sinilah, terang Baktiono, kepedulian Pemkot Surabaya sangat tinggi terhadap warganya di bidang layanan kesehatan, hal ini berbeda dengan Pemprov Jatim.

Ia menegaskan, Pemprov Jatim tidak pernah membangun rumah sakit baru dan RS-nya hanya rumah sakit yang lama yaitu Rumah Sakit Dokter Sutomo Rumah, Sakit Haji, Rumah Sakit Karang Tembok dan rumah sakit Mata, kulit dan kelamin.

” Itupun hasil pindahan dari alamat yang lama di Jalan Kemayoran ke Jalan Gayung Kebonsari Timur, yang jauh dari jangkauan warga Kota Surabaya,” pungkasnya. (trs)