Proyek Fisik di Surabaya Dikebut Usai Lebaran

Proyek Fisik di Surabaya Dikebut Usai Lebaran

Surabaya, Respublika – Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Surabaya (DSDABM) Surabaya saat ini mulai melakukan pengerjaan fisik seperti saluran, rumah pompa maupun overlay (pengaspalan) jalan. Namun pengerjaan tersebut masih di bawah 10 persen. Karena pengumuman lelang baru dimulai awal Maret.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Lilik Arijanto mengantakan sampai sejauh ini proyek pengerjaan fisik yang dilakukan oleh pihaknya baru 3,03 persen, penyebabnya karena masih ada koordinasi pengerjaan di lapangan.

“Lelang baru dilakukan Januari, pengumuman lelang awal Maret. Dan baru berjalan pengerjaan satu Minggu ini,” ujar Lilik kepada wartawan usai hearing di Komisi DPRD Kota Surabaya, Selasa (11//04/2023).

Oleh karena itu Lilik memastikan setelah lebaran proyek pengerjaan fisik di Surabaya mulai dikebut. Pihaknya juga memanfaatkan ketika musim kemarau nanti untuk mengerjakan saluran-saluran besar dan juga overlay jalan.

“Kalau kemarau kita manfaatkan untuk pengerjaan saluran dan jalan (overlay) karena lebih bagus kualitasnya,”tuturnya.

Oleh karena itu ia menuturkan rencana penyerapan di triwulan I tidak terlalu besar karena sifatnya masih belum semuanya dikerjakan dan persiapan. “Target di triwulan I 6,7 persen. Tapi kita optimis sampai akhir tahun tidak ada masalah,”ungkapnya.

Selain itu pihaknya tengah mengkaji perbaikan jalan-jalan besar yang sering mengalami kerusakan karena kontur tanah yang kurang baik serta banyaknya kendaraan besar seperti truk yang melintas di jalan. Rencananya DSDAMB akan membuat jalan di sekitar Dupak maupun Demak dengan rigid (beton).

“Pembuatan jalan rigid harus diperhitungkan. Targetnya sekitar 300 meter dulu di Jalan Dupak sampai Demak,”ujar Lilik.

Selama ini perbaikan jalan di kawasan itu menggunakan cara yang konvensional. Dengan metode rigid diharapkan nantinya dibutuhkan waktu yang cepat. Karena menurutnya agak menganggu lalu lintas.

“Pertimbangannya agar jalan tidak goyang. Rencananya kami akan lakukan rigid dengan waktu pengerjaan 12 jam dan langsung bisa dibuka,”jelasnya.

Sementara itu Kabid Jembatan dan Jalan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Adi Gunita mengatakan perbaikan jalan baru tahun ini cuma berada di radial road yang mencapai 1,4 kilometer.

Sedangkan untuk JLLB hanya 900 meter dan dibantu oleh pemerintah pusat. “Untuk pembuatan jalan baru cuma radial road saja, sedangkan untuk overlay jalan hanya 16-20 kilometer tahun ini,” pungkas Adi. (trs)