Surabaya, Respublika – Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono mengatakan, proyek pembangunan terowongan Joyoboyo sambung ke Terminal Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), sangat tepat seiring dengan dibukanya wahana baru Night Zoo Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Pemkot Surabaya menganggarkan Rp 25 miliar untuk proyek tersebut, dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Baktiono menegaskan, ini akan menjadi solusi alternatif bagi pengunjung yang parkir di TIJ. Sebenarnya terowongan ini sudah direncanakan sejak 2020 di era Wali Kota Tri Rismaharini dan baru ditindaklanjuti setelah endemi.
“ Pembangunan terowongan sepanjang 150 meter dengan lebar 4 meter itu mengatakan, jika pembangunan underpass atau terowongan bawah tanah yang menghubungkan TIJ dengan KBS sebenarnya sudah diprogramkan sejak Komisi C periode yang lalu,” ujar Baktiono di Surabaya, Kamis (13/07/2023).
Ia menambahkan, ini untuk mengatasi kepadatan atau kemacetan di jalan raya sekaligus menjaga keamanan para pengunjung KBS.
Dirinya kembali mengatakan, kalau pembangunan terowongan itu dilaksanakan sesuai perencanaan kemarin, pengunjung diarahkan parkir di TIJ, turun ke bawah jalan lewat terowongan dan langsung ke KBS.
Sehingga, lanjut politisi senior PDI-P ini, tidak menganggu pengguna jalan raya.Terpenting pengunjung KBS bisa aman dan nyaman.
” Jadi (terowongan) ini akan menjadi solusi alternatif bagi pengunjung yang parkir di TIJ,” ungkap dia.
Lebih jauh, Baktiono menyatakan, dengan dibukanya Night Zoo di KBS yang dipastikan akan menyedot pengunjung dan menambah keruwetan jalan, tentu pembangunan terowongan ini bisa menjadi prioritas.
Terkait banyaknya utilitas di kawasan tersebut, termasuk rel tidak aktif, apa Pemkot Surabaya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti PT KAI, PDAM, Dinas PU Provinsi Jatim? Baktiono menegaskan, jika koordinasi sudah dilakukan sejak tujuh tahun silam.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru memastikan, proses lelang proyek pembangunan terowongan penghubung TIJ dengan KBS ini masih berjalan.
Targetnya, proses lelang selesai dan pembangunan mulai berjalan Agustus mendatang. “Harapanya Agustus sudah mulai kontrak,” kata dia Senin lalu (10/7/2023).
Pembangunan terowongan sepanjang 150 meter itu hanya memakan waktu selama lima bulan. Jadi, jika semua proses berjalan dengan lancar, terowongan ini akan tuntas pada akhir tahun. “Ya, kita berharap sebelum akhir tahun selesai,” tutup Tunjung. (trs)