Surabaya, Respublika – Proyek underpass Joyoboyo yang digagas Pemkot Surabaya sampai detik ini tidak ada wujudnya, padahal proyek tersebut sudah dibahas bersamaan proyek Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) di Komisi C DPRD Surabaya.
Pembahasan proyek underpass Joyoboyo mencuat menyusul rencana Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang akan membuka wisata night zoo.
Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya, Agung Prasodjo mengatakan, pembangunan TIJ bertujuan untuk lahan parkir pengunjung KBS sehingga tidak timbul kemacetan di Joyoboyo, terlebih saat musim libur sekolah dan akhir pekan.
Tapi faktanya, kata Agung Prasodjo, Terminal Intermoda Joyoboyo sudah beroperasi lama namun krodit kemacetan di Joyoboyo tetap terjadi. Karena pengunjung KBS bukan hanya warga Surabaya, tapi dari luar Surabaya juga dateng sehingga parkir bersamaan dan menimbulkan macet di depan KBS.
“Jadi jika proyek underpass dilaksanakan sesuai perencanaan semula, ini bisa mengurangi kemacetan disekitar KBS. Tapi apa, proyek tersebut tidak dilaksanakan sampai saat ini, adahal TIJ sudah lama diresmikan,” ujar Agung Prasodjo di Surabaya, Selasa (21/02/23).
Ia menjelaskan, sesuai konsep awal dari perencanaan yaitu, parkir di TIJ pengunjung turun ke bawah lanjut underpass langsung ke KBS, jadi tidak menimbulkan kemacetan.
“ Tapi perencanaan tinggal perencanaan, faktanya underpas Joyoboyo tidak pernah digarap Pemkot Surabaya. Jadi proyek underpass ini seperti terlupakan,” tegas Politisi Partai Golkar Surabaya ini.
Dirinya kembali menambahkan, Komisi C mengusulkan dibangun underpass Joyoboyo sejak periode anggota dewan 2014-2019, tapi belum pernah terealisasi.
“Kamu juga tidak tahu mengapa proyek tersebut bisa hilang dari perencanaan Pemkot Surabaya di sektor infrastruktur, padahal dulu anggaran proyek underpass Joyoboyo sudah dianggarkan Rp50 milyar itu ada di Dinas Perhubungan Surabaya. Tapi sampai sekarang proyek tersebut hilang bak ditelan bumi,” pungkasnya. (trs)