Di lahan eks Kantor Kelurahan Sambikerep seluas 1.470 meter persegi itu, ada 30 warga MBR yang memanfaatkan fasilitas lahan Pemkot Surabaya untuk kegiatan ekonomi kerakyatan, serta memberikan lapangan pekerjaan dengan memberikan fasilitas pelatihan hingga pemberian alat sesuai dengan bidang yang ditekuni.
Camat Sambikerep Ferdhie Ardiansyah mengatakan konsep yang ditawarkan di Rumah Padat Karya Pendopo D’Bringins ini ada berbagai macam sektor usaha. Mulai dari cuci motor dan mobil, laundry hingga makanan dan minuman. Masyarakat bisa mengunjungi Rumah Padat Karya Pendopo D’Bringins mulai pukul 08.00 – 21.00 WIB.
“Selama satu bulan setelah diresmikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi, kami gencar melakukan promosi kepada warga. Tentunya staf dan karyawan institusi yang ada di sekitar Kecamatan Sambikerep. Kalau misalnya ada pakaian kotor, monggo juga bisa laundry atau menikmati makanan dan minuman dari UMKM sekitar,” kata Ferdhie, Rabu (20/7/2022).
Ia menjelaskan bahwa harga yang ditawarkan untuk setiap sektor usaha di Rumah Padat Karya Pendopo D’Bringins cukup beragam, yakni Rp 12.000 untuk cuci motor dan Rp 35.000 cuci mobil. Kemudian, Rp. 10.000 untuk cuci basah per 5 kg, Rp. 4.000 untuk cuci kering per 1 kg, Rp. 6.000 untuk cuci setrika per 1 kg, dan Rp. 3.000 untuk setrika baju per 1 kg.
“Harga yang kami tawarkan cukup terjangkau dari masing-masing sektor usaha. Sedangkan untuk coffee shop, harga mulai Rp. 5.000 hingga Rp. 22.000. Dalam satu bulan omzet untuk coffee shop telah mencapai Rp. 7 juta, Rp. 2 juta untuk laundry, dan Rp. 2,5 juta untuk cuci motor dan mobil,” jelas dia.
Tak hanya itu saja, ke depan ia berencana untuk melakukan pengembangan di Rumah Padat Karya Pendopo D’Bringins. Yakni, akan merambah ke dunia digital marketing.
“Kami tetap mengutamakan para pemuda dari keluarga MBR, ada kemungkinan akan menambah sektor usaha di Rumah Padat Karya Pendopo D’Bringins,” ungkap dia.
Sejak dibukanya Rumah Padat Karya Pendopo D’Bringins pada 20 Juni 2022 lalu, ia menerangkan bahwa akan terus membuka peluang kerja bagi para MBR di wilayah tersebut. Hanya saja, para MBR yang ingin bergabung harus memiliki semangat, kesabaran, telaten, gigih, dan pantang menyerah.
“Kami tetap berkoordinasi dan berkolaborasi dengan RT/RW setempat jika ada masyarakat MBR lainnya ingin bergabung dengan Rumah Padat Karya Pendopo D’Bringins. Kami memberikan motivasi kepada teman-teman, karena membuka sebuah usaha itu tidak mudah,” terang dia.
Meski demikian, pihaknya juga terus memberikan pelatih dan pendampingan bagi para MBR di Kelurahan Beringin Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya. Seperti, berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya apabila ada pelatihan baru.
“Maka pihaknya akan langsung mengirimkan warga kami untuk mengikuti pelatihan untuk pengembangan skil di dunia kerja,” kata dia.
Sebagai informasi, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginginkan warga Kota Surabaya memanfaatkan lahan/aset pemkot untuk kegiatan Padat Karya. Sebab, ketika warga memanfaatkan lahan/aset pemkot untuk kegiatan Padat Karya, secara otomatis pengangguran dan kemiskinan kedepannya semakin berkurang. (trs)
Related Posts:
- Tangan Besi Eri Cahyadi Bangkitkan Ekonomi Surabaya Melalui…
- BI Dorong Pelaku Usaha Kopi Go Digital Perluas Akses ke…
- Emil Dardak Bersama Kepala BI Jatim Lepas Tim Jelajah Kopi…
- Bukti Nyata BI Jatim Majukan Kopi Dalam Negeri di Event JCC…
- Business Matching di Java Coffe Culture 2022 Tembus Rp10…
- Dinsos Kota Surabaya Beri Pelatihan Sablon untuk Pengemudi…