Surabaya, Respublika – Penilaian Ribut Santoso terhadap Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Lucy Kurniasari yang menganaktirikan 12 Ketua PAC tentu salah besar.
Hal itu ditegaskan Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Junaedi, menanggapi pernyataan Mantan Ketua PAC Wonocolo, Ribut Santoso saat mengundurkan diri sebagai Ketua PAC Wonocolo di DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Senin (1/8/2022)
“Saya selaku Sekretaris tiga tahun mendampingi Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya Lucy Kurniasari, beliau memimpin sangat akomodatif dan adil. Bu Lucy tidak pernah membeda-bedakan 31 DPAC yang ada di Surabaya,” jelas Junaedi.
Junaedi memberi contoh, dalam pemberian Program TKM, ke-31 DPAC menerima semuanya. Dalam menjalankan roda kepartaian, khususnya konsolidasi dan koordinasi sudah berjalan dengan baik.
“Namun 14 DPAC diundang tiga kali dalam persiapan Verifikasi Faktual DPC Partai Demokrat Kota Surabaya tidak pernah hadir. Padahal itu bagian dari perintah DPP dan DPD Partai Demokrat Jawa Timur,” sesal Junaedi.
Sementara Kepala BPOKK DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Sugianto, menyatakan tidak benar Lucy Kurniasari tidak adil. Semua program dibagi rata ke semua PAC dan Ranting.
Lebih jauh Sugianto menambahkan, Lucy selalu merangkul semua kadernya. Bahkan baru kali ini Ketua hasil Muscab terpilih merangkul pihak yang kalah.
Menurut Sugianto, Lucy sudah berupaya mengakomodir berbagai pihak, termasuk Herlina Harsono Njoto saat Muscab lalu. Lucy sudah berupaya mengkomodir Herlina untuk menjadi Sekretaris tapi ditolaknya. Hal itu dimaksukan untuk rekonsialiasi.
Karena itu, jelas Sugianto, Lucy berupaya ngemong kepada semua kadernya mulai dari tingkat Pengurus DPC, Pengurus PAC, dan Pengurus Ranting.
“Janganlah menyampaikan kebohongan publik. Selain membohongi diri sendiri, itu sudah berkaitan dengan persoalan hukum,” pungkas Sugianto.(trs)