Selama Reses, dr.Hj. Zuhrotul Mar’ah Serap Aspirasi Warga

Surabaya, Respublika – Masa Reses Tahun Sidang ke III-2022 anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PAN, dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah di Kupang Segunting Pandegiling dimanfaatkan dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah dalam menyerap aspirasi warga.

Ia mengatakan, saat reses banyak warga mengeluhkan soal data MBR, dimana yang menerima MBR setiap tahunnya ya dengan nama yang sama itu-itu saja jadi tidak merata.

“Dalam artian, ada warga yang mampu tapi dapat menerima bantuan sosial dari Pemkot Surabaya, karena memang namanya tercantum dalam MBR. Sementara yang benar-benar membutuhkan tapi tidak dapat bantuan,” ujar dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah kepada wartawan di Kupang Segunting Pandegiling, Kamis sore (19/05/22).

Ia menceritakan, ada seorang warga berusia sepuh yang mengadu ke dirinya, bahwa warga ini masuk dalam data MBR namun sama sekali tidak pernah mendapat bantuan dari Pemkot Surabaya.

“Termasuk bantuan permakanan juga tidak dapat, untuk itu saya meminta data warga tersebut dan akan kita follow up ke Pemkot Surabaya dan meminta data MBR nya, yang kemudian saya akan koordinasi dengan pihak  Kelurahan. Sehingga apa yang dibutuhkan warga soal bantuan bisa didapatkan,” kata dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah yang juga anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya ini.

Dirinya menyarankan kepada Pemkot Surabaya, bahwa untuk data warga MBR kalau bisa setiap bulannya harus ada pemuktahiran data dari Dinas terkait yaitu, Dinas Sosial Kota Surabaya.

“Jadi harus dicek kebawah, sehingga bisa diketahui mana sih warga yang sudah lulus MBR sehingga tidak membutuhkan bantuan-bantuan sosial lagi, jadi bantuan bisa ditujukan kepada warga yang memang membutuhkan bantuan sosial,” tegas Dokter muda ini.

dr. Zuhrotul Mar’ah kembali mengatakan, selama melakukan reses dirinya banyak menyerap aspirasi warga, dan aspirasi ini tentunya akan ditindaklanjuti ke Pemkot Surabaya melalui komisi-komisi di dewan yang membidangi Kesejahteraan Sosial.

“Mudah-mudahan ada satu pengawasan terkait dengan bantuan-bantuan sosial, sehingga bantuan bisa tepat sasaran dalam artian warga yang memang membutuhkan, melainkan bukan warga yang sangat mampu secara ekonominya tapi dapat bantuan,” pungkasnya.(trs)