Surabaya, respublikanews – Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI) Jatim menilai, keuangan syariah secara nasional memiliki pasar yang sangat potensial, seiring dengan besarnya jumlah penduduk muslim di Indonesia.
Selain itu, sistem keuangan syariah juga memiliki daya tahan kuat terhadap goncangan ekonomi.
Kepala BI Provinsi Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan, Bank Indonesia ingin sistem keuangan syariah berkembang pesat karena berbagai penelitian dan pengalaman di berbagai negara menyatakan, bahwa sistem keuangan syariah memiliki daya tahan kuat dari potensi resiko krisis.
“ Baik dari sisi aktifitas ekonominya maupun sistem keuangan nya, daya tahan ekonomi syariah terkuat dari berbagai krisis keuangan,” ujar Doddy Zulverdi kepada wartawan di sela sosialisasi event Fesyar Jawa 2023 di Care Free Day CFD Darmo Surabaya, Minggu (24/09/2023).
Ia menjelaskan, BI memiliki tugas untuk menstabilkan ekonomi baik dari sisi harga, nilai tukar, oleh karenanya kita butuh sebuah sistem ekonomi yang terbukti punya daya tahan yang tinggi terhadap berbagai krisis keuangan.
“ Untuk itu BI juga ingin berkontribusi dalam pengembangan sistem ekonomi syariah ini, agar semakin luas di Indonesia,” terang Doddy Zulverdi.
Ia menambahkan, besarnya populasi umat muslim membuat potensi keuangan syariah dalam negeri semakin tinggi, ini akan lebih mudah bagi BI untuk mendorong pemanfaatan ekonomi keuangan syariah.
Cuma problemnya, kata Doddy Zulverdi, pemahaman literasi keuangan syariah tentang apa itu aktifitasnya, pengetahuan, bagaimana sistemnya berjalan, instrumen-instrumen apa yang tersedia, bagaimana mekanisme ekonomi berbasis syariah itu berjalan, ini belum semua mengetahuinya.
“ Oleh karena itu kita terus dorong peningkatan edukasi, sasaran utama Festival Ekonomi Syariah atau Fesyar ini kita berikan edukasi, informasi, apa itu ekonomi keuangan syariah,” tutur Doddy Zulverdi.
Dirinya kembali menambahkan, guna menunjukkan bagaimana ekonomi keuangan syariah maka kita tunjukkan apa sas yang BI perbuat, apa saja yang kita hasilkan dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah terutam dari program BI.
Untuk itu, jelas Doddy, Fesyar 2023 ini substansi nya yaitu, bagaimana kita menunjukkan apa yang sudah dijalankan oleh BI dengan program ekonomi keuangan syariahnya, apakah itu mengenai pengembangan instrumen keuangan berbasis syariah.
“ BI juga memiliki insentif-insentif kepada UMKM yang berbasis syariah ini kita tunjukkan, baik disektor makanan dan minuman, fashion, handycraft. UMKM ini kita ambil yang terbaik di Pulau Jawa, makanya namanya Fesyar Jawa 2023,” pungkasnya. (trs)