Bondowoso, Respublika – Kesiapsiagaan terhadap bencana bisa dimulai dari sekolah maupun pesantren. Mereka inilah yang akan menjadi pionir ketika menghadapi bencana.
Oleh karena itu, Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) BPBD Jatim dan SRPB Jatim terus menggencarkan literasi kebencanaan ke sekolah-sekolah maupun pesantren.
Di SMK Manbaul Ulum, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Tim SPAB juga membentuk Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS). Tim inilah yang akan menjadi pelopor ketika terjadi bencana di sekolah atau lingkungan sekitar. Mereka dibekali dengan berbagai pengetahuan.
SPAB di sekolah ini diadakan pada Kamis-Jumat, 25-26 Agustus 2022. “Tujuan SPAB ini adalah untuk pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana di tiap satuan pendidikan,” ungkap Kasi Kesiapsiagaan BPBD Jatim Apal Supendi, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Diharapkan para peserta bisa mengikuti kegiatan dan menyerap ilmu yang didapatkan. Dengan demikian, kata Apal, bisa membawa manfaat dalam keseharian bagi warga sekolah.
Kepala SMK Manbaul Ulum Hairul berharap siswa dan stakeholder sekolah bisa berpartisipasi dan mempraktikkan ilmu yang didapat. Apalagi, potensi bencana di sekitar sekolah adalah angin puting beliung dan kebakaran. Tentunya butuh kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi bencana.
Fasilitator dari SRPB Jatim, yakni Andreas Eko Muljanto, Djoemadi, dan
Ahmad Abad Dloifan memberikan berbagai materi maupun praktik yang mudah diserap para peserta. Selain pembentukan TSBS, juga diajarkan
penyusunan dokumen kajian risiko bencana, pembuatan peta jalur dan rambu evakuasi, pengenalan kebencanaan dengan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Kemudian pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dasar (bebat bidai), pembuatan tandu darurat, serta pengenalan teori api dan kebakaran.
Juga diajarkan simulasi evakuasi mandiri warga sekolah menghadapi bencana gempa bumi. Kemudian, praktik penanganan kebakaran ringan menggunakan alat pemadam api tradisional (APAT) dan alat pemadam api ringan (APAR). (trs)