Lamongan, Respublika – Daerah rawan banjir di Lamongan kini mendapat giliran dari Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) BPBD Jatim dan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim.
Tim SPAB menggelar pelatihan di Madrasah Aliyah (MA) Bahrul Ulum, di Desa Blawi, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan. Kegiatan in digelar pada Kamis dan Jumat, 18-19 Agustus 2022.
“Kalau dilanda banjir, para orang tua murid di sini pada nangis semua. Soalnya, siswa nggak bisa pakai sepeda motor. Naik perahu pun susah karena airnya banyak enceng gondok,” ungkap perwakilan Pengurus MA Bahrul Ulum KH Agus Salim, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Keresahan orang tua murid diharapkan bisa berkurang dengan adanya SPAB ini. Pasalnya, dengan SPAB siswa bisa lebih tahu pencegahan dan penanganan bencana, terutama banjir.
“Kami sangat berterima kasih sekolah ini bisa menjadi tempat diadakannya SPAB,” imbuh Agus Salim.
Seperti diketahui, Lamongan memiliki tiga potensi bencana. Yakni banjir, kekeringan, dan puting beliung. Dengan adanya SPAB ini sekolah bisa terbantu dalam pencegahan bencana. Termasuk membuat kajian risiko, penyusunan indikator, hingga praktik pelatihan menghadapi bencana.
Kasi Pencegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy mengatakan, pihaknya tetap menjaga fungsi dasar pendidikan meski terjadi bencana. Ia mencontohkan, ketika bencana erupsi Gunung Semeru, beberapa waktu lalu, ada sekitar 25 sekolah yang terdampak. Sebagian rusak dan terutup abu.
“Pelayanan dasar tetap kita jalankan di daerah bencana. Salah satunya dengan mendirikan tenda darurat agar pendidikan tetap berlanjut,” ujarnya.
Dadang juga menyatakan bahwa Jatim adalah salah satu provinsi yang langganan banjir. Hal ini disebabkan provinsi ini memiliki sungai-sungai besar.
“Khusus bencana banjir mainnya keroyokan. Ada Sungai Bengawan Solo, Brantas, dan Kali Kemuning. Kalau semuanya banjir bisa menyebabkan sekitar 15 kabupaten terdampak. Ini pernah terjadi. Nah, untuk menangani bencana ini juga harus dilakukan secara keroyokan.Tidak bisa mengandalkan BPBD saja. Harus ada sinergi dengan stakeholder terkait,” jelasnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Lamongan Gunadi berterima kasih kepada SRPB Jatim yang menjadi fasilitator SPAB ini. Menurutnya, SPAB merupakan salah satu bidang kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Dengan SPAB anak-anak diajari berbagai materi kebencanaan. Jadi ini semacam sedia payung sebelum hujan,” tambahnya.
Materi SPAB diberikan oleh fasilitator Adreas Eko Muljanto, Djumadi, dan Ahmad Abad. Selama dua hari peserta mendapat pelatihan teori dan praktik. Di antaranya penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), pembuatan tandu, bebat, latihan evakuasi korban bencana, penanganan korban luka, Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), perpustakaan, sajian audio visual kebencanaan, dan sebagainya. (trs)