Sampang, Respublika – Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) seharusnya diberikan kepada tiap sekolah atau pesantren. Setidaknya dalam setahun SPAB diberikan minimal sekali. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Sampang Asroni.
“Memang selama ini masih ada keterbatasan sehingga kuotanya pun terbatas,” ungkap Asroni, Rabu, 21 September 2022.
PAB kali menyasar SMP Negeri 6 Sampang, yang berada di Jalan Raya Panggung, Desa Dalpenang, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang. Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa dan Rabu, 20-21 September 2022.
Kawasan di sekolah ini menjadi daerah terdampak banjir. Bahkan pernah terjadi banjir hingga sebatas dada orang dewasa.
Asroni juga menjelaskan betapa pentingnya SPAB ini karena sekolah dan stakeholder terkait sangat berkepentingan terhadap pelatihan ini. “Oleh karena itu, mitigasi bencana sangat perlu sehingga bisa mengatasi bencana,” kata Asroni.
Dalam simulasi SPAB kali ini, fasilitator Aslichatul Insiyah, Nurul Wachida, dan Muhammad Rafly Ramadhani juga mempraktikkan cara penggunaan pelampung (life vest) yang benar. Mereka juga diberikan simulasi penyelamatan saat banjir terjadi di sekolah.
Kepala SMPN 6 Sampang Nur Fatmawati mengaku bersyukur sekolahnya dijadikan lokasi SPAB. Pasalnya, ia baru menjabat kepala sekolah di tempat ini.
“Ini seperti mendapatkan rejeki karena saya baru bertugas pada hari Senin, 19 September 2022 lalu di sekolah ini dan langsung mendapatkan pelatihan SPAB,” jelas Nur Fatmawati.
Kegiatan ini ditutup oleh Kasi Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur Apal Supendi. Dia berharap agar pelatihan ini mampu menambah poin untuk mencapai penghargaan sekolah Adi Wiyata. (trs)