Surabaya, Respublika – Hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) menyatakan, partai politik di Surabaya yang banyak dipilih perempuan adalah PDI Perjuangan.
Hasilnya, perempuan Surabaya memilih PDI Perjuangan sebagai tambatan hatinya. Angkanya sangat tinggi, mencapai 44,4 persen. Sedangkan partai lainnya tidak sampai 10 persen.
Menanggapi hasil survei ini, politisi perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Khusnul Khotimah, mengaku bersyukur sekaligus semakin bersemangat memperjuangkan rakyat, khususnya program-program yang pro-perempuan.
“Angka 44,4 persen sesuai hasil survei itu sangat tinggi. Apalagi partai lain tidak ada yang mencapai lebih dari 10 persen. Ini membuktikan program-program PDI Perjuangan Surabaya langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh perempuan Surabaya,” ujar Khusnul di Surabaya, Selasa (17/01/23).
Menurut Khusnul, jumlah penduduk perempuan di Surabaya memang lebih banyak dibanding laki-laki. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jumlah perempuan Surabaya mencapai 50,3 persen atau sebanyak 1.588.412 jiwa, sementara laki-laki 49,3 persen atau 1.568.984 jiwa.
Banyaknya perempuan di Surabaya ini, lanjutnya, membuat kebijakan-kebijakan yang dibuat PDI Perjuangan sangat pro-perempuan. Salah satunya adalah memberikan ruang luas bagi kaum perempuan untuk berkiprah di ranah publik.
“Saat ada kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, PDI Perjuangan juga langsung sigap dan memberikan advokasi. Kekerasan fisik, verbal hingga seksual terhadap perempuan adalah musuh bersama kita,” ujar Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini.
Khusnul menegaskan, beragam program pro-perempuan telah, sedang dan akan terus diwujudkan. Bersama Pemkot Surabaya yang dipimpin kader PDI Perjuangan, yakni Eri Cahyadi dan Armuji, akan terus mengembangkan perempuan-perempuan Surabaya agar terus berdaya.
“PDI Perjuangan bersama Pemkot Surabaya, mengawal terwujudnya alokasi 40 persen APBD Surabaya yang jumlahnya lebih dari Rp11 triliun, untuk belanja ke UMKM. Di UMKM-UMKM inilah terdapat kaum ibu yang kreatif dalam meningkatkan ekonomi keluarganya,” ujar dia.
Dengan banyaknya program pro-perempuan itu, lanjut Khusnul, tak terlalu berlebihan jika PDI Perjuangan menjadi partai pilihan perempuan Surabaya.
“Hasil survei 44,4 persen ini tak akan membuat kami, PDI Perjuangan Surabaya terlena. Kami akan terus berjuang, menciptakan perempuan yang tangguh, mandiri dan berdikari. Surabaya yang bebas kekerasan terhadap perempuan dan anak,” katanya.
Dengan hasil survei yang sangat menggembirakan ini pula, Khusnul optimis, pada Pemilu 2024 mendatang, jumlah pemilih perempuan terhadap PDI Perjuangan akan bisa semakin tinggi. Bahkan jika perlu bisa mencapai lebih dari 50 persen.
“Begitu pula dengan keterwakilan perempuan yang duduk di parlemen juga semakin banyak. Saya sebagai anggota legislatif perempuan, tentu sangat senang jika semakin banyak perempuan jadi wakil rakyat. Saya yakin pada Pemilu 2024, keterwakilan perempuan di legislatif bisa capai 30 persen,” tandasnya. (trs)