Surabaya, Respublika – Hasil Surabaya Survei Center (SSC) Kamis pekan lalu (12/01/23) menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan di Surabaya sangat tinggi, dibanding partai lainnya. SSC merilis, elektabilitas PDI Perjuangan mencapai 79,8% disusul partai lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Baktiono mengatakan, selain mencanangkan target menang hattrick pada Pemilu 2024, DPC PDIP Kota Surabaya yang kini memiliki 15 kursi di DPRD Kota Surabaya bertekad menambah perolehan kursi menjadi 20 kursi.
Menurutnya, untuk pencalegan DPRD Kota Surabaya, DPC sudah menyerahkan 200 persen atau 100 orang bacaleg ke DPP.
“Jadi oleh DPP nanti akan diseleksi menjadi 100 persen, yakni 50 orang, sesuai dengan jumlah kursi yang ada di DPRD Kota Surabaya,”ujar Baktiono, Selasa (17/01/23).
Ia menegaskan, bahwa yang menentukan caleg adalah DPP, dan DPP sendiri sudah memiliki data base setiap calon. Baik itu calon incumbent maupun calon baru.
Selain itu, lanjut Baktiono yang juga Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, DPP juga punya tim yang diterjunkan ke daerah-daerah untuk menilai kinerja bacaleg. Identitas atau keberadaan tim ini tidak diketahui siapapun.
“Jadi, DPC tidak punya wewenang menentukan bacaleg. Wewenang kita (DPC) sebatas mengusulkan dan menyampaikan nama bacaleg ke DPP. Sekarang tinggal menunggu keputusan DPP yang nantinya akan diturunkan daftar calon sementara (DCS) dari PDIP,”ungkap dia.
Ditanya soal proses pengusulan bacaleg dari DPC, Baktiono menuturkan, untuk mengusulkan nama bacaleg ada mekanismenya, yakni melalui penjaringan.
Ada usulan nama-nama dari DPC, PAC, Ranting, dan Anak Ranting. Selanjutnya, nama-nama itu dikirimkan ke DPP melalui DPD.
“Jadi DPC lewat mekanisme penjaringan hanya sebatas mengusulkan. Yang menentukan adalah DPP setelah melakukan penilaian terhadap bacaleg yang terjun ke masyarakat. DPP cukup objektif, ” tandas dia.
Terkait hasil survei dari Survey Surabaya Center (SSC) yang menyebut elektabilitas atau tingkat keterpilihan PDI-P di Surabaya mencapai 46, 7 persen, Baktiono mengaku bersyukur. Namun itu, tidak membuat partainya lengah, apalagi mengendurkan kerja-kerja kepartaian.
Dia menegaskan, hasil survei SSC ini menjadi modal penting bagi PDI-P untuk berjuang mencapai target menang hattrick pada Pemilu 2024.
Lebih jauh, Baktiono menyatakan jika hasil survei ini adalah metodelogi untuk mengetahui kepuasan publik soal kinerja pemimpin Kota Surabaya ini, yakni pasangan Eri Cahyadi-Armuji, kinerja dari parpol itu, termasuk PDIP.
Karena itu, kata Baktiono bukan hal yang mudah bisa mencapai hasil cukup tinggi.
“Hasil survei yang menempatkan PDI-P mencapai 46,7 persen dibanding belasan parpol lain, itu bukan dicapai dengan retorika. Bukan Karena di sana (lembaga survei) ada ukuran kinerja, baik pejabat publik atau kader yang ditugaskan PDI-P, yakni perintah langsung Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri,” tegas dia.
Baktiono menjelaskan, apa yang disampaikan Ketum Megawati Soekarnoputri itu membuahkan hasil positif dan mendapat kepercayaan masyarakat yang luar biasa.
“Kalau hasil survei sampai 46,7 persen, itu luar biasa. Hasil ini mendekati era 1999, di mana Kota Surabaya mendapatkan 49,5 persen,” ucap dia.
Karena itu, kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota dan juga fraksi yang ada dan seluruh pengurus partai ini harus tetap bergerak solid ke masyarakat untuk menyongsong Pemilu 2024, di mana PDI-P mencanangkan target menang hattrick.
“Kita jaga kepercayaan masyarakat yang ada di Surabaya melayani dengan tulus dan ikhlas agar kepercayaan publik ini bisa bertambah. Apalagi, kinerja kader-kader PDI-P bisa dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (trs)