Surabaya, Respublika – Sejumlah proyek drainase penanggulangan genangan di Kota Surabaya pada tahun 2023 telah memasuki tahap lelang. Sejumlah proyek tersebut, di antaranya mulai pembangunan rumah pompa baru hingga kegiatan operasi dan pemeliharaan sistem drainase.
Kepala Bidang Pematusan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetyo mengatakan, bahwa penanggulangan genangan di Kota Pahlawan dilakukan berdasarkan wilayah.
“Seperti di wilayah kerja rayon Genteng, itu dimulai dari kawasan Surabaya utara sampai timur. Jadi, mulai kawasan Perak, Tambak Wedi, Lebak, Mulyorejo sampai Kalisari,” kata Eko Juli Prasetyo saat dihubungi Jumat (10/2/2023).
Eko Juli menjelaskan, pada tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan enam proyek pembangunan rumah pompa baru untuk menanggulangi genangan. Untuk lokasinya, berada di Undaan, Siola, Kebraon, Bozem Aquatic, Tambaksumur dan Pagesangan.
“Tahun 2023, total ada enam pembangunan rumah pompa baru dengan kapasitas variatif. Tapi yang jelas di sana ada satu rumah pompa banjir kapasitas 3 meter kubik, plus satu pompa sat kapasitas 0,5 meter kubik,” jelas dia.
Di samping pembangunan rumah pompa baru, pada tahun 2023 ini Pemkot Surabaya juga berencana menambah kapasitas rumah pompa. Artinya, ada penambahan kapasitas rumah pompa dari kecil ke besar. Seperti di antaranya di Rumah Pompa Kedurus, Pahlawan dan Wonorejo I.
“Misal di rumah pompa kedurus kapasitas 1,5 kubik, di-upgrade menjadi 5 kubik. Kemudian di rumah pompa pahlawan tahun kemarin terakomodir 1 pompa selat yang kapasitas 0,25, kita tambah satu unit pompa dengan kapasitas 3 meter kubik,” kata dia.
Menurut dia, pembangunan rumah pompa baru ini bagian dari empat sub kegiatan proyek penanggulangan genangan di tahun 2023. Empat sub kegiatan proyek penanggulangan genangan tersebut, anggaran totalnya mencapai sekitar Rp704,7 miliar.
“Totalnya sekitar Rp704,7 miliar, untuk drainase saja. Seperti pembangunan drainase perkotaan, salah satunya pengadaan pompa banjir. Kemudian pembangunan pompa banjir hingga pembangunan saluran-saluran drainase,” sebutnya.
Eko pun menjabarkan empat sub kegiatan proyek drainase penanggulangan genangan tersebut. Pertama adalah sub kegiatan pembangunan drainase perkotaan dengan anggaran Rp 357,6 miliar. Kemudian, sub kegiatan pembangunan drainase lingkungan dengan total anggaran Rp173,1 miliar.
“Selanjutnya ada sub kegiatan rehab dan saluran drainase perkotaan dengan anggaran Rp102,9 miliar. Dan terakhir adalah sub kegiatan operasi dan pemeliharaan sistem drainase dengan anggaran Rp 70,9 miliar,” ungkap dia.
Ia lantas mencontohkan jenis kegiatan pada sub kegiatan penanggulangan genangan. Misalnya pada sub kegiatan pembangunan drainase perkotaan terdapat pengadaan dan pembangunan pompa banjir. Termasuk di dalamnya ada pembangunan saluran-saluran drainase.
“Kemudian kalau operasi dan pemeliharaan drainase, terkait dengan satgas. Lalu, rehab saluran drainase perkotaan, terkait normalisasi saluran-saluran eksisting perkotaan. Ada lagi sub kegiatan pembangunan sistem drainase lingkungan dan juga pembangunan-pembangunan drainase yang sifatnya tersier,” terangnya.
Eko menyebut, bahwa beberapa proyek penanggulangan genangan tersebut sekarang ini tengah memasuki tahap lelang. Sedikitnya ada total 51 paket pekerjaan titik-titik saluran pada tahun 2023 ini.
“Sekarang sudah tahap lelang beberapa paket pekerjaan yang nanti membutuhkan waktu pelaksanaan agak panjang. Ada total 51 paket pekerjaan titik-titik saluran pada tahun 2023,” pungkasnya. (trs)