Surabaya, Respublika – Sebagai pelaksanaan komitmen menjalankan bisnisnya dengan konsep berkelanjutan untuk mendukung keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan (Sustainable Port), Teminal Petikemas Surabaya (TPS) berupaya konsisten melestarikan alam.
Salah satu inisiatifnya TPS mengkonversi limbah sebagai salah satu keluaran proses operasional dan bisnis di TPS, mulai dari oli, wire rope untuk dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat, termasuk mengkonversikannya dalam bentuk oksigen, melalui penanaman tabebuya di TPS.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi yang juga ikut serta sebagai volunteer dalam agenda penanaman pohon di TPS pada Jumat lalu (10/2), menyampaikan bahwa targetnya TPS akan melakukan penanaman 1000 (seribu) pohon.
“ Kemarin, TPS melakukan penanaman 222 pohon tabebuya, mulai tahun 2022 TPS sudah melakukan penanaman mencapai 373 pohon, “ ujarnya
Kita akan terus melakukan penanaman sebagai konversi atas limbah sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan TPS.
Tentunya melalui penanaman pohon ini, kata Erika, TPS dapat lebih memperkaya Oksigen di wilayah kerjanya, sehingga mendukung program sustainable port, dimana untuk tema HUT ke-24 yang akan diselenggarakan di bulan April nanti, TPS juga fokus dengan tujuan tersebut.
Penanaman pohon hari ini, jelas Erika, juga merupakan rangkaian dari kegiatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di TPS, dimana sebelumnya telah ada juga kegiatan donor darah, pelatihan dan sertifikasi untuk evakuasi bagi pekerja yang bekerja di ketinggian, pelaksanaan implementasi management walkthrough dimana perwakilan manajemen yang dipimpin langsung oleh direksi melakukan operasi keliling terminal untuk mencari ketidaksesuaian dan melakukan perbaikan, melaksanakan webinar kesehatan dengan tema mengenal Diabetes Melitus tipe 2, dan pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada pegawai kantor.
Tidak hanya itu, TPS juga telah menerima penghargaan Gubernur Jawa Timur atas prestasi nihil kecelakaan kerja. Hal ini sebagai bukti nyata akan komitmen TPS dalam mengimplementasikan K3 di area kerjanya, yakni sebanyak 24.593.797 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, tidak ada kecelakaan orang meninggal dunia dalam kurun waktu 7 tahun, dan TPS berhasil melakukan implementasi sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan PP no. 50 tahun 2012 dengan penilaian akhir kategori bendera emas.
Erika menyampaikan bahwa dalam kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan kegiatan lain yaitu pembibitan 10 ribu bibit mangrove yang ditargetkan akan panen pada akhir Februari atau di awal Maret nanti. Dari segi alat pun, TPS juga telah melakukan elektrifikasi Container Crane, dan tahun ini TPS akan mulai melakukan elektrifikasi Rubber Tyred Gantry (RTG).
“Ada sekitar 22 unit RTG yang ditargetkan akan mulai dilakukan elektrifikasi pada triwulan kedua tahun ini, sehingga nantinya TPS akan benar-benar mengurangi emisi lingkungan yang dihasilkan oleh alat bongkar muat,” pungkas Erika.(trs)