Surabaya, Respublika – Rekor Museum Dunia – Indonesia (MURI) yang didapat dalam ajang Tari Remo massal di Surabaya ternyata tak hanya pesertanya yang banyak. Tapi juga, lokasi yang dipakai mempunyai nilai-nilai sejarah.
Direktur Operasional Rekor MURI, Yusuf Ngadri telah menghitung secara keseluruhan peserta yang ikut Tari Remo massal ini. Dia menyebut kalau jumlahnya bertambah. Semula rencananya 50.000 peserta lebih, kemudian 65.500 peserta. Tapi ketika pelaksanaan ada 65.946.
“Pesertanya luar biasa 65.946,” ujarnya saat di Jembatan Suroboyo, Minggu (18/12/2022). Jumlah itu sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yakni 10.372 peserta.
Selain dari segi jumlah, kata Yusuf, Rekor MURI juga mencatat kalau tarian Remo yang disajikan oleh arek-arek Suroboyo usia sekolah ini dilakukan di situs-situs sejarah dan ikon Kota Pahlawan. Dia menyebut ada 10 situs sejarah dan dua jembatan. Termasuk Jembatan Suroboyo dan Jembatan Merah Surabaya.
Wakil Walikota Surabaya, Armuji yang hadir mendampingi Walikota Eri Cahyadi di Jembatan Suroboyo mengungkapkan kegiatan tari remo massal itu meneguhkan Surabaya sebagai kota berkepribadian dalam budaya.
“ Kalau belajar nasionalisme dan nilai – nilai luhur di kelas sudah biasa , dengan tari remo massal sekaligus pesan bagi para pelajar agar menanamkan semangat nasionalisme dan patriotisme sejak dari dini,” ujar Wawali Surabaya Armuji, Minggu (18/12/22).
Dirinya menambahkan, Tari Remo selaras dengan semangat “ Patriotisme” di kota Surabaya sebagai kota Pahlawan. Bahwa warga surabaya memiliki keberanian dan jiwa kebersamaan yang kuat untuk mencapai tujuan baik.
“Sehingga melalui tari remo massal ini juga menunjukkan begitu solidnya warga surabaya dalam menjaga kepentingan bersama,” pungkas Cak Ji sapaan Wawali Surabaya Armuji. (trs)