Tari Remo Pecahkan Rekor MURI, Abdul Ghoni: Ini Bentuk Melestarikan Budaya Lokal

Tari Remo Pecahkan Rekor MURI, Abdul Ghoni: Ini Bentuk Melestarikan Budaya Lokal

Surabaya, Respublika – Pecahkan rekor MURI, sebanyak 50.000 pelajar Surabaya akan menari remo massal disejumlah tempat bersejarah. Seperti di Jembatan Suroboyo, Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan, Balai Kota hingga Alun-alun Kota Pahlawan.

Kegiatan ini, bisa disaksikan secara live streaming melalui kanal youtube Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Sapa Warga.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Fraksi PDI-P Surabaya, Abdul Ghoni Muklas mengapresiasi rencana kegiatan massal tersebut. Sebab, merupakan salah satu wujud untuk melestarikan budaya, “Pun juga sebagai upaya menarik wisatawan berkunjung ke Surabaya,” ujarnya di Surabaya, Kamis (15/12/22).

Menurut dia, ada banyak nilai sejarah dan filosofi yang bisa dipelajari pada tiap gerakan unik tari remo. Mulai makna perjuangan, hingga cara berkomunikasi yang baik dengan masyarakat.

Dari sisi sejarah, dia mengajak masyarakat meneladani perjuangan arek-arek Suroboyo, pada 10 November 1945. Saat itu, begitu gigih dan berani mengusir datangnya kembali penjajah. Hingga kemerdekaan bisa direbut lagi.

Maka, ia mendorong, generasi muda, utamanya warga Kota Pahlawan, betul betul menginspirasi pejuang tempo dulu, dengan berkreasi dan berinovasi untuk kemaslahatan bersama.

“Saya sangat mendukung pelaksanaan ini, apalagi digelar di beberapa titik tempat bersejarah,” beber Ghoni.

Di samping itu, ia juga berharap, kegiatan massal ini jadi pelecut bagi stakeholder di Surabaya, mendukung program pemkot untuk memulihkan perekonomian yang sempat meredup pasca serangan pandemi Covid-19.

Dengan begitu, sambung Ghoni, jadi momentum yang baik untuk memperkuat aspek gotong royong membangun kota ini, agar lebih baik ke depannya.

“Sehingga Surabaya jadi kota baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” pungkas Ghoni. (trs)