Surabaya, Respublika – Keberadaan pusat belanja modern dan hunian apartemen The Trans Icon Surabaya memiliki dampak positif bagi warga Kota Surabaya.
Selain bisa meningkatkan ekonomi Kota Surabaya, ternyata banyak menyerap tenaga kerja warga disekitar proyek The Trans Icon, dan warga Surabaya umumnya.
“Dampaknya, banyak yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan terlebih saat masa ganas-ganasnya pandemi Covid-19 dimana banyak karyawan yang di rumahkan, keberadaan The Trans Icon membuat warga sekitar memiliki pekerjaan, jadi menyangkut hajat orang banyak,” ujar Vice President Corporate Communication Transmart, Satria Hamid kepada wartawan usai hearing dengan Komisi A DPRD Kota Surabaya terkait SLF, Jumat (05/08/22).
Dirinya memohon agar tidak memberhentikan operasional Trans Icon Mall, sebab dengan berdirinya mal tersebut banyak orang Surabaya yang bekerja di sana.
“Kami tetap memohon tetap buka. Karena dilihat perkembangan ekonominya di sini, semua dan tenaga kerja yang ada, kami juga mengambil warga lokal,” kata Satria.
Ia menambahkan, semua pihak jangan dilihat dari satu sisi saja, dimana karena SLF nya belum keluar maka operasional The Trans Icon dihentikan.
“Satu sisi lainnya, keberadaan The Trans Icon tentu membuat Kota Surabaya semakin banyak destinasi belanja dan wisata baru yaitu, wahana salju,” tuturnya.
Terkait belum adanya SLF, Satria mengatakan, SLF akan diurus secara bertahap.
“Ini SLF bertahap yang di awalnya ini untuk mal dan kantornya. Ini kan proses seperti LH (Lingkungan Hidup). LH itu kan harus ada izin limbahnya, sementara kami belum beroperasi. Jadi, ini tahapan ke sana, tetapi akan segera diproses secepatnya,” pungkasnya.(trs)