Surabaya, Respublika – Salah satu pilar Pelabuhan berkelanjutan adalah pelestarian dan pengelolaan lingkungan.
Sebagai terminal yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Perak, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) juga menerapkan pilar pelestarian & pengelolaan lingkungan sebagai salah satu pondasi dalam mendukung terwujudnya pelabuhan berkelanjutan.
Salah satunya adalah dengan melaksanakan penanaman 1000 pohon di tahun 2023. Sampai dengan hari ini, total TPS telah melakukan penanaman sebayak 865 pohon di wilayah kerja TPS.
Berbeda dari penanaman pohon yang biasanya dilakukan oleh Pekerja, hari ini di area hijau Terminal Petikemas Surabaya, tampak ibu-ibu yang melakukan penanaman pohon.
Ibu-ibu ini adalah para istri pekerja Pelindo Group yang tergabung dalam Persatuan Istri Pegawai (PIP) Pelindo Group. Kegiatan penanaman hari ini dipimpin oleh Ketua PIP Pelindo.
Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo menyampaikan kegembiraannya karena program pelestarian dan pengelolaan lingkungan di TPS bisa melibatkan partisipasi istri pekerja melalui pelaksanaan program kerja bertema Gerakan Bersih-Bersih Serentak (GEBRAK).
“ Sebagai bentuk partisipasi serta kolaborasi, PIP Pelindo Group melakukan kegiatan pelestarian & pengelolaan lingkungan dalam bentuk penanaman bibit pohon buah di area kerja TPS,” ujarnya di Surabaya, Senin (07/08/2023).
Dalam kegiatan ini, kata Wahyu Widodo, telah ditanam seratus pohon, sehingga menambah jumlah pohon yang ditanam di TPS, menjadi 866 pohon dan semakin mendekati target penanaman 1000 pohon TPS pada tahun 2023 ini.
“ PIP menanam seratus pohon buah. Harapannya kelak bermanfaat untuk generasi penerus kita, baik dari penambahan oksigen, menjaga kesuburan tanah hingga menikmati panen buahnya,” ungkap Wahyu pada saat memberikan sambutan.
Beberapa jenis pohon buah yang ditanam oleh PIP Pelindo pada hari ini diantaranya : Mangga Manalagi, Pepaya California, Jambu Kristal dan beberapa ada pohon bunga tabebuya. Penanaman dilaksanakan di area pembibitan pohon buah, tepatnya di taman gate domestik.
Sebelumnya, tambah Wahyu, PIP unit kerja TPS juga telah melakukan kegiatan pelestarian dan pengelolaan lingkungan berupa penanaman pohon tabebuya dan ketapang kencana di sekitar Jl. Tanjung Mutiara pada (21/7).
Ia menjelaskan, selain berkolaborasi dengan PIP, sebagai salah satu upaya pelestarian & pengelolaan lingkungan, TPS juga melaksanakan program Konversi Limbah B3 menjadi Oksigen dalam bentuk penanaman pohon di wilayah TPS.
Selain itu, jelas Wahyu Widodo, TPS juga melakukan budidaya mangrove. Pada bulan Juni 2023 lalu, TPS telah melakukan panen 10 ribu bibit mangrove dengan 7 jenis mangrove baru. Sebagian ditanam di area konservasi mangrove TPS.
Sebagian lainnya, berkolaborasi dengan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Group, ditanam di Desa Sontoh Laut, Asemorowo.
Saat ini TPS siap melakukan pembibitan mangrove tahap ke-2 yang rencananya akan menambah 6 jenis mangrove baru, sehingga total jenis mangrove yang dibibitkan dan ditanam di TPS akan menjadi 13 jenis.
“Penambahan keanekaragaman 6 jenis mangrove ini meliputi : xylocarpus granatum, terminalia catappa, casuarina estonia, barringtonia asiatica, sonneratia coseolaris dan pandamus,” tambah Wahyu.
TPS yang merupakan salah satu anak usaha dari Sub Holding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) terus memperkuat komitmennya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Pelestarian lingkungan merupakan salah satu fokus sustainability TPS pada pilar lingkungan, guna mewujudkan komitmen Perusahaan dalam menerapkan konsep pelabuhan berkelanjutan.
Wahyu mengungkapkan bahwa selain meningkatkan oksigen khususnya di kawasan TPS, program penghijauan ini juga bertujuan untuk menjadikan area produktif urban farming yang terdiri atas area kebun buah dan area mangrove.
“Penerapan program Peduli Lingkungan ini merupakan satu inisiasi dari program CSR TPS untuk merespon isu perubahan iklim dan melestarikan pantai dengan meminimalkan dampak abrasi,” pungkas Wahyu. (trs)