Situbondo, Respublika – Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah yang rawan bencana. Dari 14 potensi bencana, hampir semuanya dijumpai di Situbondo. Hal inilah yang mendorong BPBD Jatim dan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim menggelar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sana.
“Tahun 2002 dan 2008 ada bencana banjir bandang. Memang Situbondo terletak di daerah rawan bencana dan belum ada program peningkatan kapasitas untuk penanggulangan bencana,” ungkap Wakil Bupati Situbondo Khoirani yang membuka SPAB di SMK Miftahul Ulum, di Desa Langkap, Kecamatan Besuki, Situbondo.
SPAB di SMK Miftahul Ulum diadakan pada Selasa dan Rabu, 23-24 Agustus 2022. Khoirani sekaligus sebagai
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang menjadi lokasi SPAB.
Menurutnya, potensi bencana lainnya adalah gempa bumi, kebakaran, tanah longsor, dan banjir. Untuk itulah, ia memandang SPAB sangat penting bagi sekolah maupun pondok pesantren agar tahu penanggulangan bencana.
SPAB kali ini memang mendapat sambutan antusias para siswa SMK setempat. Mereka mencermati berbagai materi yang diberikan oleh tiga narasumber SPAB, yakni Andreas Eko Muljanto, Djoemadi, dan Ahmad Abad Dloifan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Budi Santosa yang ikut hadir dalam acara ini mengungkapkan, di Jatim ada 2742 daerah rawan bencana. “Oleh karena itu, ke depannya perlu pencegahan, edukasi, dan sosialisasi menghadapi bencana. Salah satunya dengan SPAB,” katanya.
Program SPAB menyusur pada lembaga-lembaga pendidikan, termasuk ponpes. Masalah utamanya karena pendidikan kesiapsiagaan bencana belum menjadi kurikulum di sekolah maupun ponpes.
Selama dua hari, fasilitator mendampingi kegiatan penyusunan kajian resiko bencana, pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS), pelatihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) dasar.
Kemudian, pembuatan tandu darurat, pengenalan kebencanaan melalui Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), latihan simulasi evakuasi mandiri bencana gempa bumi, pelatihan penanganan kebakaran ringan dengan alat pemadam api ringan (APAR) dan alat pemadam api tradisional (APAT).
Sedangkan BPBD Situbondo memberikan materi tambahan penanganan kebocoran dan kebakaran ringan LPG 3 kg.
Hadir juga dalam kegiatan ini Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Andhika N Sudigda, Kalaksa BPBD Situbondo Zainul Arifin, Kadis Pendidikan Situbondo Mohammad Nur Wahid, dan Kepala SMK Miftahul Ulum MH Dafiq Ardiansyah. (trs)