Surabaya, Respublika – Kebutuhan hunian untuk warga masih demikian besar di Surabaya. Termasuk di wilayah barat. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) atau Flat Pakal dikebut.
Hingga Jumat(2/9), progres pengerjaan proyek senilai Rp 21 miliar itu sudah mencapai hampir 50 persen. Pihak rekanan dari PT Bangun Konstruksi Persada tinggal menuntaskan pekerjaan tahap akhir atau finishing.
Berdasar kontrak kerja yang ditandatangani pada April, pekerjaan ditargetkan selesai awal November. Dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman serta pertanahan (DPRKPP) belum membuat rencana adendum meskipun pekerjaan sempat tertunda satu bulan lebih.
Dalam proyek senilai Rp 21 miliar itu, memang kontraktor tidak hanya membangun hunian vertikal. Mereka juga bertanggung jawab atas fasum yang menjadi kelengkapan bangunan berkapasitas 100 unit tersebut. Fasum itu berupa jalan, tempat ibadah, maupun taman atau ruang terbuka hijau (RTH).
Wakil Walikota Surabaya Armuji yang meninjau pembangunan hunian bagi warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tersebut berharap agar dapat selesai tepat waktu.
” Dengan bertambahnya flat rusunawa nanti bisa mengurangi daftar tunggu warga Surabaya yang masuk kategori MBR tetapi belum memiliki hunian,” tegas Armuji.
Dirinya menyebutkan bahwa Pemerintah kota Surabaya di Tahun 2022 juga tengah gencar melakukan pembangunan Rumah Susun baik yang bersumber dari APBD maupun APBN.
” Saya juga meminta nanti pengawasan rumah susun dilakukan secara berkala , sehingga yang menempati adalah warga yang betul – betul tidak memiliki rumah tinggal,” ungkap Cak Ji sapaan akrab politisi senior PDI Perjuangan tersebut.
Pembangunan Rusunawa Pakal juga dilengkapi sejumlah stand lantai satu untuk berjualan kebutuhan sehari – hari seperti toko kelontong. Ia juga meminta agar nanti yang memanfaatkan stand tersebut adalah warga Surabaya terutama MBR. (trs)