Surabaya, Respublika – Salah satu makanan favorit khas Indonesia adalah tempe. Makanan terbuat dari kedelai ini bisa diproduksi di hampir seluruh pelosok daerah. Tak terkecuali di Kota Pahlawan. Salah satu sentra produksi tempe terbesar di Surabaya ada di Tenggilis, tepatnya di Jalan Tenggilis Kauman.
Sebuah penanda dengan tulisan ‘Kampung Tempe’ di depan gang, sekaligus julukan bagi warga di Gang Buntu, ini ada puluhan perajin tempe. Saat pertama kali masuk kampung tempe, pengunjung disambut berbagai mural warna-warni. Mural itu menggambarkan tempe sebagai makanan favorit, tempe yang mendunia.
Ada sekitar 50 Pengrajin tempe yang memproduksi tempe maupun olahan lainnya . selain warga yang memproduksi aktif, ada juga para perajin musiman yang bikin olahan tempe jika ada pesanan banyak.
Pada Rabu (20/7) Sore , Wakil Walikota Surabaya Armuji mengunjungi kampung tempe sekaligus melihat langsung proses produksi mulai dari memasak , peragian hingga pengemasan . Didampingi Dibkopdagukm , Kecamatan dn Kelurahan Tenggilis Mejoyo.
“Kampung tempe tenggilis merupakan salah satu ikon ekonomi kerakyatan di surabaya , harapannya yang namanya tempe nggilis bisa mendunia” , kata Armuji.
Dirinya juga menyampaikan agar para pengrajin juga mampu menjawab kebutuhan zaman , termasuk pemasaran lewat teknologi Informasi . Cacake Arek Suroboyo juga sampat menemui pengrajin yang izinnya menggunakan SIUP.
“Seharusnya sudah pakai Nomor Induk Berusaha semua untuk mendukung kelengkapan berusaha dan memperluas jangkauan permodalan,” jawab Cak Ji.
Terkait Tempe , Armuji mempunyai kenangan tersendiri dan menyebutnya sebagai makanan “Rakyat” . Sejak dari kecil tempe senantiasa menemaninya dan dinilai memiliki kandungan protein yang tinggi.
“Mulai dari masyrakat, pengusaha dan kalangan manapun pasti akrab dengan tempe,” imbuhnya.
Khozin ketua Rukun Tetangga setempat menyebutkan bahwa pengrajin telah memproduksi tempe secara turun temurun. Sehingga berharap agar Pemerintah kota Surabaya memberikan perhatian terhadap esksistensi pengrajin tempe di Tenggilis mejoyo.
Pada Kesempatan itu Wakil Walikota Surabaya juga membagikan bingkisan kepada Lansia yang termasuk dalam Masyrakat Berpenghasilan Rendah atau MBR.(trs)