Surabaya, Respublika – Toko kelontong milik nenek sembilan cucu bernama Sarkonah (58) warga Jalan Uka Gang 1, No 7, Sememi, Benowo, Surabaya, dibobol komplotan maling, pada Sabtu (13/5/2023) dini hari.
Ditanya kembali tentang peristiwa nahas tersebut, mata Sarkonah berkaca-kaca. Intonasi bicaranya terdengar pelan dan mengalun-alun petanda usianya yang makin renta.
Jika diminta menceritakan detail kejadian yang dialaminya, nada bicaranya sesekali terdengar meninggi, petanda, perasaan geramnya terhadap para pelaku, masih meletup-letup.
Sarkonah mengaku baru menyadari jika puluhan stok slop rokok dagangan yang dipajang di etalase utama tokonya itu, raib, saat dirinya hendak melayani tetangganya yang membeli rokok.
Setiap kejadian Sarkonah menaksir nilai kerugiannya sekitar empat juta rupiah. Jika sudah tiga kali kejadian pencurian itu menimpa toko kelontongnya, maka bisa diperkirakan kerugian total yang dialaminya senilai Rp12 juta.
Mendengar kabar itu Wakil Walikota Surabaya Armuji mendatangi Mbah Sarkonah sembari memberikan semangat didampingi oleh Lurah dan kecamatan setempat.
“ Saya menyayangkan , mbah sarkonah berjualan mencari uang halal . Ini menjadi perhatian kita semua , keamanan lingkungan menjadi perhatian semua terutama pejabat di wilayah”, kata Armuji
Dirinya menyebutkan pemerintah kota Surabaya juga telah menganggarkan pengadaan CCTV di 154 kelurahan untuk menunjang keamanan lingkungan. Selain itu , Siskamling dan solidaritas sosial juga harus ditingkatkan untuk memelihara keamanan lingkungan.
“ saya juga menghimbau agar warga juga waspa menjaga keamanan rumah masing – masing , gunakan kunci dobel sehingga lebih aman,” tegas Cak Ji yang juga politisi Senior PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Cak ji juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Merupakan tanggung jawab bersama mewujudkan kota surabaya sebagai kota yang aman dan nyaman bagi warganya. (trs)